Kearsipan Internal, Sekda Cakra Amiyana Sebut Digitalisasi Arsip Sebuah Keniscayaan
INDOKLIKNEWS.COM,Bandung – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Cakra Amiyana turut mengapresiasi dengan dilaksanakannya Workshop Pengawasan Kearsipan Internal dan Pengenalan Aplikasi Srikandi di Gedung Oriza Sativa Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa (27/2/2024).
Kegiataan yang dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung Teguh Purwayadi dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung dan perwakilan kecamatan se-Kabupaten Bandung ini diinisiasi oleh Dispusip.
“Kegiatan workshop ini merupakan hal yang bisa kita apresiasi karena ada pelaksanaan Workshop Pengawasan Kearsipan Internal dan Pengenalan Aplikasi Srikandi,” kata Cakra Amiyana dalam sambutannya.
Dengan aplikasi Srikandi ini, kata Cakra, e-office Kabupaten Bandung sudah terintegrasi dengan e-office Provinsi Jabar. Untuk itu, ia sempat menyarankan semua OPD di lingkungan Pemkab Bandung untuk menggunakan e-office dalam proses surat menyurat.
“e-office ini bagaimana upaya untuk meningkatkan reformasi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan. Dengan e-office ini untuk memudahkan dan mempercepat dalam proses surat menyurat,” katanya.
Menurutnya, e-office ini tidak bisa dipermasalahkan dan tidak bisa digeneralisir. Mengingat, Kabupaten Bandung bagian dari Provinsi Jabar.
Cakra menyebutkan bahwa saat ini Kabupaten Bandung sedang menyusun sebuah dashboard, baik untuk pelayanan internal maupun eksternal kemasyarakatan itu semuanya ada di dalam genggaman atau handphone.
“Warga miskin yang belum tertangani bisa masuk dalam bentuk laporan melalui dashboard tersebut,” katanya.
Cakra mengatakan bahwa digitalisasi sebuah keharusan dalam penyelenggaraan pemerintahan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Digitalisasi arsip sebuah keniscayaan. Kita hidup di zaman medsos (media sosial) ini, kearsipan bisa digunakan melalui pemanfaatan teknologi. Contohnya, disaat mau membeli makanan dan minuman ngambil handphone dan lain-lain. Termasuk kebutuhan anak sekolah memakai handphone,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa saat ini masyarakat dalam kehidupan sehari-hari selama 24 jam, minimal 4 jam pegang handphone untuk melakukan aktivitas.
“Hidup kita itu sudah zamannya gadget. Handphone itu bagian dari aktivitas sehari-hari,” ucapnya.
Cakra pun mengungkapkan bahwa pentingnya manajemen kearsipan yang tercatat dalam buku register. Karena arsip adalah sebuah alat bukti yang sah dan bisa mencerminkan keaslian suatu aset yang dimiliki.
Jadi apa yang dilakukan aparatur pemerintahan daerah maupun kecamatan saat ini, imbuh, bisa menjadi jejak arsip dalam 20 tahun kemudian atau seterusnya.
Cakra berharap bahwa Dispusip Kabupaten Bandung bisa membangun sistem dalam proses kearsipan. Untuk itu, Pemkab Bandung melalui Dispusip sudah merekrut 31 tenaga PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang bertugas di 31 kecamatan dan masing-masing satu orang dalam tugas kearsipan.
“Arsip ini sangat penting. Inilah pentingnya ada SDM dalam pengelolaan arsip,” katanya.(kos)**
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow