Bahagiakan Dulu Diri Sendiri
Oleh : Idat Mustari
Assalamu’alaikum
Pada hari kiamat, manusia akan dibangkitkan di padang mahsyar. Ketika Allah membangkitkan seorang mukmin, ia juga membangkitkan seseorang yang mirip dengannya. Orang yang mirip itu berjalan seraya membingbing si mukmin.
Ketika si mukmin melihat sesuatu yang menakutkan, orang yang mirip itu menentramkannya. Ketika si mukmin melihat hal-hal yang menyedihkan, orang yang mirip itu menghiburnya. Kemudian, dihadapan pengadilan Tuhan, orang yang mirip itu membela si mukmin. Pada akhir pengadilan si mukmin itu mendapatkan keputusan : adkhiluhul al-jannah.
Orang yang mirip itu kemudian mengantarkan si mukmin ke tempat yang penuh kebahagiaan. Si mukmin terpesona dengan kesetiaan orang yang mirip dengannya itu, dan bertanya, “Siapa kau sebenarnya?” Orang yang mirip itu menjawab,”Dulu, di dunia, setiap kali kau membahagiakan manusia, Allah menciptakan makhluk sepertiku agar aku bisa memberikan kebahagiaan kepadamu pada hari ini.
Lantas pertanyaannya siapakah orang yang harus dibahagiakan oleh kita. Tentu yang pertama yang harus diberi kebahagiaan adalah diri kita sendiri. “ Ibda binafsik ”, Mulailah dari dirimu.
Sebelum mensucikan orang lain, sucikanlah diri kita sendiri. Kita tidak bisa mencintai orang lain dengan tulus sebelum kita bisa mencintai diri kita sendiri. Kita boleh meminta maaf setelah kita memaafkan. Dengan demikian, kita hanya bisa membahagiakan orang lain setelah kita bisa membahagiakan diri kita sendiri.
Salah satu cara membahagiakan diri kita adalah dengan berdoa seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Saw :
" Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia ."
Setelah diri kita bahagia, maka belajarlah bahagiakan orang lain, agar kelak di hari kebangkitan ada orang yang mirip wajahnya dengan kita yang menghibur dan mengantarkan kita ke pintu surga.
Wallahu'alam Semoga Bermanfaat
Penulis : Pemerhati Sosial dan Keagamaan.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow