indokliknews.com

Situs Media Informasi Aktual, Akurat, Terkini dan Inspiratif

BBWS Citarum, Komunitas Elingan dan Pemerintah Desa Neglasari Gelar Sosialisasi Pengelolaan Sampah 3R

BBWS Citarum, Komunitas Elingan dan Pemerintah Desa Neglasari Gelar Sosialisasi Pengelolaan Sampah 3R

Smallest Font
Largest Font

INDOKLIKNEWS.COM.Kab. Bandung, - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum bekerjasama dengan Komunitas Elemen Lingkungan (Elingan) dan Pemerintah Desa Neglasari melaksanakan sosialisasi pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) di Graha Sport Center Desa Neglasari Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Jumat (6/12/2024).

Pelaksanaan sosialisasi itu dengan sasaran masyarakat yang ada di wilayah daerah aliran Sungai Citarum Hulu Desa Neglasari. Kegiatan lingkungan ini dalam rangka merealisasikan program pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi BBWS Citarum bekerjasama dengan pegiat lingkungan Elingan Kabupaten Bandung. 

Sosialisasi pengelolaan sampah 3R itu dibuka oleh PPK OP SDA 1 Satker OPSDA BBWS Citarum Sari Kurniawati,  STMPSDA yang hadir di tengah-tengah masyarakat.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Neglasari Uhud Wastian, Kepala Desa Neglasari H. Asep Zaenal Malik Ibrahim, dan Ketua Komunitas Elingan Kabupaten Bandung Deni Riswandani hadir langsung dalam upaya membahas pengelolaan sampah 3R. 

Sari Kurniawati mengatakan bahwa pengelolaan sampah ini menjadi hal yang penting, dan diharapkan ketika  sampah domestik di masyarakat itu sudah tuntas dalam pengelolaannya tidak sampai masuk ke Sungai Citarum. 

"Kami BBWS Citarum dalam hal ini menjadi penggerak dan memfasilitasi bersama dengan Komunitas Elingan yang peduli terhadap sungai. Kita juga bekerjasama dengan pihak desa untuk bagaimana pengelolaan sampah di TPST3R (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu, Reduce, Reuse, dan Recycle) di Desa Neglasari yang sudah dioptimalisasi dengan menggunakan motah (mesin olah runtah) ini dapat berjalan dengan makin baik," tutur Sari.

"Baik dari sisi pengelolaanya, swasembadanya sehingga diharapkan nanti komunitas ataupun pengelola sampah bisa berdaya, bisa memiliki kemandirian yang kuat serta juga  menggugah masyarakat bisa peduli terhadap pengelolaan sampah di sekitar wilayahnya," imbuhnya.

Lebih lanjut Sari mengatakan bahwa pelaksanaan sosialisasi ini dalam upaya meminimalisir dan mencegah sampah yang dibuang ke sungai. Selain itu untuk menindaklanjuti penanganan sampah setelah TPS Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat terbakar, dan menimbulkan lautan sampah di kawasan Bandung Raya. 

"Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi BBWS Citarum bekerjasama dengan Kodam III/Siliwangi melalui program Citarum Harum mengadakan 14 unit incinerator (alat pembakar limbah padat) dan motor roda tiga sebagai fasilitasi untuk pengelolaan sampah yang ada di masing-masing area. Salah satunya di Desa Neglasari Sektor IV Satgas Citarum Harum," jelasnya.

Ia menjelaskan ada 14 TPST3R yang menjadi perhatian BBWS Citarum, di antaranya di Sektor 21 ada 3 TPST3R, sektor 7 ada 2 TPST3R dan di Sektor 4 ada 1 TPST3R. Selain itu tersebar di Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat, yang turut difasilitasi oleh BBWS Citarum dalam pengelolaan sampah.

"Kami berharap kepada masyarakat di rumah tangganya masing-masing bisa memilah sampah dengan baik, mana sampah organik, mana sampah anorganik kemudian bisa diolah melakukan metode 3R  (Reduce, Reuse, dan Recycle). Kemudian sampah organiknya juga bisa diolah dengan menggunakan maggot, sampah organiknya bisa diolah menggunakan 3R kemudian sisanya baru masuk ke TPST3R," katanya. 

Sementara itu, Kepala Desa Neglasari Asep Zaenal Malik Ibrahim turut memberikan apresiasi terhadap BBWS Citarum yang sudah memberikan fasilitas untuk menyelesaikan sampah di lokasi. 

"Terutama dalam pemberian bantuan mesin motah dan kendaraan roda tiganya yang sangat bermanfaat untuk pengelolaan sampah di Desa Neglasari. Permasalahan sampah di Desa Neglasari dengan adanya mesin motah itu insya Allah tuntas. Bahwa sampah di RW-RW yang belum memiliki tempat pembakaran mandiri sampah itu diarahkan untuk diangkut ke TPST3R," tuturnya.

Asep menyebutkan kemampuan mesin motah yang ada di TPST3R itu sangat luar biasa pembakaran sampahnya, yaitu bisa mencapai 10 ton per hari.

"Bahkan desa tetangga juga, termasuk Desa Biru Kecamatan Majalaya sudah berkomitmen bekerjasama dengan pengurus pengelolaan sampah TPST3R di Desa Neglasari. Memang sampah dari Desa Neglasari, sudah selesai. Jika ada sampah dari luar desa, produktifitas sampah akan terus berjalan," ujarnya.

Kepala BPD Neglasari Uhud Wastian turut memberikan apresiasi dalam pelaksanaan sosialisasi pengelolaan sampah 3R dengan kolaborasi antara BBWS Citarum, Komunitas Elingan dan Pemerintahan Desa Neglasari.

"Kami dari BPD sangat mengapresiasi dan mendukung dalam pengelolaan sampah TPST3R di Desa Neglasari. Sehingga BPD dan Pemerintah Desa Neglasari bersinergi dalam pengelolaan sampah yang bermasalah di tingkat Kabupaten Bandung. Dengan harapan permasalahan sampah di tingkat RW bisa diselesaikan di tingkat desa," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, kolaborasi kelembagaan di tingkat RW sudah berjalan. "Kami mendorong dan mensuport, baik dari sisi regulasi maupun anggaran. Sehingga kami terus bekerjasama untuk meningkatkan tentang pengelolaan sampah. Kedepan, Desa Neglasari berharap bebas dari sampah," harapnya ***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Daisy Floren
REDAKSI Admin

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow