Bupati Bandung Support Para Guru Raudhatul Athfal dan Madrasah Ibtidaiyah Untuk Mempersiapkan Indonesia Emas 2045
INDOKLIKNEWS.COM, - Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa dirinya adalah lulusan Madrasah Ibtidaiyah. Ia mengungkapkan hal itu pada pelaksanaan Pembukaan Orientasi Majelis Gugus Depan dan Majelis Pembimbing serta Amal Bhakti bagi Kepala RA (Raudhatul Athfal) dan Madrasah se-Kabupaten Bandung di Gedung Mohamad Toha Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Minggu (11/8/2024).
Begitu Dadang Supriatna terpilih jadi Bupati Bandung dan dilantik, sebanyak 240 Madrasah Ibtidaiyah (MI) sudah diberikan hibah dari Pemkab Bandung. Pemberian hibah itu secara bertahap.
Bupati mengatakan bahwa ia sempat melewati proses pendidikan Pramuka dari siaga ke penggalang, bahkan sempat juara penggalang dan mengikuti Paskibraka.
"Itu manfaat kita bisa mengikuti giat Pramuka di sekolah. Dan paling penting, kalau kita sudah minat di kepramukaan, saya yakin anak-anak kita akan disiplin dan komitmen apa yang sudah diucapkan," sebutnya.
Bupati Bandung juga mengaku bahagia karena melihat perkembangan kepramukaan di Kabupaten Bandung tersebar dan semua kompak, sehingga terlihat nampak ada kemajuan dan peningkatannya. Hal ini setelah Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Permanawati fokus pada kepramukaan.
Sesuai harapan dan menghadapi Indonesia Emas 2045, Dadang Supriatna mengatakan, ada lima hal yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan.
Pertama meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi. Kedua, big data. Ketiga riset and development, keempat institusi yang kuat, dan kelima mengelola keuangan (anggaran) dengan baik.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna menyebutkan, apabila para pengajar di lingkungan RA dan MI tidak bisa mengikuti dan mengimbangi hal itu akan kalah oleh para siswa/siswi.
"Berdasarkan data jumlah penduduk di negara kita Indonesia 267 juta jiwa, sekitar 236 juta jiwa sudah mempunyai android. Maka apabila para pengajar di sekolah tidak bisa mengikuti alur yang diberikan, dan tidak bisa mengikuti perkembangan, maka saya yakin kakak kakak selaku pengajar akan kalah oleh murid," tuturnya.
Saat ini, kata dia, Pemkab Bandung sudah bergeser ke penggunaan aplikasi, di antaranya aplikasi DHE (Daftar Hadir Elektronik).
Bupati Bedas menyebutkan, pentingnya ada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi, bukan hanya untuk para siswa saja, tetapi untuk para pengajar atau guru di masing-masing sekolah.
"Inilah pentingnya ada kegiatan capacity building," katanya.
Kang DS kembali mengungkapkan bahwa pada kepemimpinannya sudah menggulirkan program insentif untuk guru ngaji sebesar Rp 109 miliar setiap tahunnya. Selain diberikan uang insentif, juga diberikan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Disaat membutuhkan pengobatan ke rumah sakit, biayanya dicover oleh BPJS.
"Apabila meninggal dunia ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta dan keanggotaannya sudah tiga tahun berturut-turut ahli warisnya mendapatkan beasiswa sebesar Rp 174 juta untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi," jelasnya.
Kang DS menjelaskan bahwa selama 3,3 tahun lebih memimpin Kabupaten Bandung sudah mendapatkan 353 penghargaan.
"Penghargaan ini peran kinerja semuanya, termasuk kakak kakak semuanya," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Bandung mencapai 73,74 poin. Peningkatan IPM ini dengan indikatornya, pertama kesehatan, kedua pendidikan dan ketiga daya beli.
Khusus untuk indikator kesehatan, katanya, harapan rata-rata usia masyarakat Kabupaten Bandung 74,27 tahun. "Kenapa 74,27 tahun, karena masyarakat Kabupaten Bandung sehat, bugar, bahagia," katanya.
Indikator pendidikan, katanya, harapan lama sekolah masyarakat Kabupaten Bandung 12,7 tahun. Tidak berbanding lurus dengan rata-rata lama sekolah. Sebelumnya 8 tahun, sekarang sudah meningkat 9,12 tahun. Pemerintah telah berusaha untuk menambah bangunan baru SMP, untuk memfasilitasi lulusan SD.
Bupati mensosialisasikan program Besti (Beasiswa Ti Bupati). Pada tahun 2022 sebanyak 80 mahasiswa, tahun 2023 sebanyak 125 mahasiswa dan tahun 2024 ini sebanyak 250 mahasiswa.
"Insya Allah tahun depan akan kita tingkatkan untuk 500 mahasiswa," katanya.
Kang DS pun terus berupaya mengoptimalkan pembelajaran tiga muatan lokal (mulok) untuk para siswa di sekolah, yaitu Pendidikan Pancasila dan UUD 1945, Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda serta Belajar Mengaji dan Menghafal Al-Qur'an.
"Dengan harapan melalui pembelajaran tiga muatan lokal ini anak-anak di sekolah menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter dan berakhlakul karimah," katanya.
Kang DS kembali mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada Serentak Nasional 27 November 2024 mendatang untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubenur Jabar, serta Bupati dan Wakil Bupati Bandung. Yang sudah memiliki hak pilih untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ia pun menyatakan siap untuk melanjutkan kepemimpinannya di Kabupaten Bandung.***
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow