indokliknews.com

Situs Media Informasi Aktual, Akurat, Terkini dan Inspiratif

Disabilitas Alami Gangguan Tumbuh Kembang Sejak Lahir

Disabilitas Alami Gangguan Tumbuh Kembang Sejak Lahir

Smallest Font
Largest Font

INDOKLIKNEWS.COM, - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan berusaha untuk melakukan pemeriksaan terkait perkembangan kondisi masyarakat di Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung, khususnya para penderita disabilitas. Konon dikabarkan terdapat ratusan warga yang mengalami kondisi disabilitas atau berkebutuhan khusus di kecamatan tersebut. 

"Penyebabnya itu ada yang ringan dan berat. Biasanya yang berat itu gangguan tumbuh kembang dari sejak lahir. Banyak cacat bawaan sejak lahir, atau karena ada gangguan kesehatan disaat memasuki masa kehamilan, waktu masa persalinan. Jadi ada permasalahan kesehatan dari awal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dr. Hj. Yuli Irnawati Mosjasari kepada wartawan di ruang rapat Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Soreang, Rabu (14/8/2024).

Yuli mengatakan dari sekitar 200 orang penderita disabilitas di Kecamatan Pacet itu, sebagian besar pengobatannya ke RSUD Majalaya Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung. Di Kecamatan Pacet, juga ada Yayasan Rumah Alifa, untuk membantu dan memfasilitasi disabilitas, sehingga ada SLB berikut rumah terapinya.

Pemerintah pun berusaha untuk memperluas kerjasama dalam penanganan disabilitas itu. Yang semula dengan RSUD Majalaya,  sekarang dengan puskesmas setempat. 

"Di Yayasan Rumah Alifa itu ada ruangan terapi, nanti SDM-nya dari kita dan dari Puskemas. Dengan adanya pelayanan seperti itu, masyarakat mau untuk memeriksakan dan mengobati  anaknya disabilitas. Karena kita juga harus menolong mereka, jangan sampai warga disabilitas diam di rumah karena malu," tuturnya. 

Yuli berharap di kecamatan lain di Kabupaten Bandung juga ada sentra pelayanan terapi lainnya untuk melayani pemeriksaan atau pengobatan disabilitas.

"Untuk mendekatkan masyarakat dengan layanan terapi disabilitas. Disaat mereka jauh ke rumah sakit," harapnya.

Ia mengatakan bahwa penanganan disabilitas di Kecamatan Pacet itu akan menjadi pilot project. 

"Jika penanganannya bagus dan berhasil, kita akan melatih 62 puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan itu dengan terapi yang sama," ucapnya. 

Yuli juga meminta bantuan kepada masyarakat sekitar untuk saling memberitahu dan mengajak agar mereka mau diperiksa dan berobat. 

"Walaupun disabilitas harus berkualitas, minimal kebutuhan hidup  sehari-hari mereka bisa melakukannya  sendiri," katanya. 

Dikatakannya, penderita disabilitas itu ada yang cacat bawaan sejak lahir. Disabilitas ada kendala fisik dan intelektual atau intelegensi. 

"Kalau dua duanya tidak diintervensi, tidak akan berkembang. Yang tadinya tidak ada kendala intelegensi, hanya fisiknya saja, tapi kalau dibiarkan, intelegensinya jadi tidak berkembang. Ada yang kendala intelegensi, kalau fisiknya tidak distimulasi tidak berkembang juga nanti fisiknya. Maka begitu ada hal yang berbeda dari seorang anak atau bayi, segera periksa ke dokter," tuturnya. 

Ia mengatakan, disabilitas harus diperiksa penyebabnya, di antaranya karena gangguan genetik, di dalam kandungan waktu pembentukan mata terjadi permasalahan. 

"Misalnya, inspeksi waktu hamil atau kurang gizi atau anemia, banyak penyebabnya yang menyebabkan disabilitas. Misalnya, proses pembentukannya terganggu saat di dalam kandungan. Disabilitas itu lahir bagus, tapi ternyata misalnya ada kekurangan di otot lidah dan dibiarkan, jadi tidak bisa bicara. Padahal itu ada latihannya, misalnya dengan cara meniup dan lain-lain," jelasnya. 

Untuk melakukan upaya pencegahan disabilitas, Yuli berharap ada edukasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh semua pihak untuk melakukan gerak bersama.

"Mengajak bagi warga yang memiliki anak berkebutuhan khusus atau menunjukkan gejala-gejala awal, berbeda dengan teman sebayanya untuk diperiksa dulu ke puskesmas terdekat," ujarnya.

Ia mengatakan pencegahan terhadap disabilitas, lebih baik dilakukan sebelum anak itu lahir. Yaitu dengan cara menyiapkan ibu yang sehat, supaya melahirkan bayi berkualitas. 

"Untuk mencegah disabilitas, disaat ibu itu hamil. Dari mulai kehamilan tiga bulan pertama, sampai dia melahirkan periksa terus ke dokter karena akan terlihat dari kehamilan pertama. Kalau ternyata USG-nya bayinya ada kelainan, sudah bisa kelihatan, apa yang harus dilakukan oleh dokternya," katanya.

Kalau sudah lahir, katanya, anak berkebutuhan khusus itu dilakukan pemeriksaan untuk berkurang disabilitasnya. 

"Harus aman saat melahirkan, dan harus aman dan selamat. Persalinannya pun harus aman. Bayi yang lahir juga harus diperiksa, dan dipantau sampai 1000 hari pertama kehidupan. Penting juga untuk dilakukan pemeriksaan ke posyandu setiap bulan, jadi ketahuan kalau ada apa-apa. Itu cara pencegahan terbaik disabilitas dari sebelum bayi itu lahir," tuturnya.***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Daisy Floren
REDAKSI Admin

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow