indokliknews.com

Situs Media Informasi Aktual, Akurat, Terkini dan Inspiratif

Dispusip Kab Bandung Menggelar Acara Workshop Pengawasan Kearsipan Internal dan Pengenalan Aplikasi Srikandi

Dispusip Kab Bandung Menggelar Acara Workshop Pengawasan Kearsipan Internal dan Pengenalan Aplikasi Srikandi

Smallest Font
Largest Font

INDOKLIKNEWS.COM, Bandung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) melaksanakan Workshop Pengawasan Kearsipan Internal dan Pengenalan Aplikasi Srikandi di Gedung Oriza Sativa Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa (27/2/2024).

Pelaksanaan workshop itu, Dispusip bekerjasama dengan BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Kabupaten Bandung, khususnya dalam pengadaan sertifikat yang diberikan kepada para peserta yang hadir.

Pelaksanaan workshop itu turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung Teguh Purwayadi dan jajaran perwakilan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, perwakilan kecamatan se-Kabupaten Bandung dan pihak lainnya selaku narasumber.

Kepala Dispusip Kabupaten Bandung Teguh Purwayadi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pelaksanaan Workshop Pengawasan Kearsipan Internal dan Pengenalan Aplikasi Srikandi ini, merupakan salah satu aspek penilaian yang akan dilaporkan ke tingkat Provinsi Jabar maupun pemerintah pusat.

“Perlu disampaikan bahwa penilaian kearsipan di Kabupaten Bandung pada tahun 2023 lalu, memang belum ada peningkatan yang signifikan salah satunya berkenaan dengan pengawasan kearsipan yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung,” kata Teguh.

Namun perlu disampaikan, Teguh mengatakan, dengan adanya sumber daya manusia yang ada di pemerintahan Kabupaten Bandung, mulai tahun ini ada satu orang petugas kearsipan yang ada di masing-masing kecamatan di Kabupaten Bandung. Terutama di Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung juga mulai ada petugas kearsipan.

“Mudah-mudahan penilaian untuk kearsipan tingkat Kabupaten Bandung akan lebih meningkat. Kemudian, perlu kami sampaikan bahwa kita pun dalam hal digitalisasi kearsipan, perlu kami sampaikan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) ini merupakan faktor yang utama yang memang sudah dikeluarkan sejak tahun 2019,” jelasnya.

Menurutnya, aplikasi Srikandi ini pun perlu disinergikan dalam proses  pengiriman atau kegiatan surat menyurat secara eksternal untuk antar daerah, antara provinsi, antar kabupaten/kota, maupun antar daerah dan pemerintah pusat.

“Tidak menutup kemungkinan nantinya digunakan oleh perangkat daerah menggunakan e-office untuk kegiataan surat menyurat,” katanya.

Perlu diketahui, imbuh Teguh, bahwa Bupati Bandung Dadang Supriatna sudah melaksanakan launching Sistem Informasi Layanan Cepat Arsip  “Silancar” Bedas pada 12 Desember 2023 lalu.

“Intinya, di dalamnya itu arsip-arsip vital  dan arsip-arsip statis yang kita alumidiakan. Nanti kita kedepan seluruh perangkat daerah harus bisa menginput untuk sistem pelayanan arsip tersebut atau Silancar Bedas. Itu sebagai penyelamatan arsip-arsip kita kedepan,” katanya.

Teguh mengungkapkan bahwa di Depo Arsip Dispusip Kabupaten Bandung tidak kurang dari 240.000 arsip. Depo Arsip itu bisa dikunjungi oleh sejumlah pihak.

Ia pun berharap kedepannya Depo Arsip itu bermanfaat dan memiliki kualitas yang baik dalam proses kearsipannya. Teguh pun berharap kedepannya, Depo Arsip itu didukung dengan komposisi anggaran yang lebih baik.

“Kami dipandang perlu menginformasikan dari sisi pengawasan arsip, pengenalan terkait aplikasi Srikandi ini. Ini merupakan aplikasi baru yang menjadi salah satu aspek penilaian dalam bidang kearsipan oleh pemerintah pusat untuk tertibnya arsip di masing-masing kabupaten dan kota,” katanya.

Disebutkan Teguh, bahwa tahun ini sudah melalui tahapan perencanaan untuk pembuatan diorama atau arsip digital.

“Nanti akan dibangun di Depo Arsip di lantai pertama dan sudah dianggarkan sebesar Rp 5 miliar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung,” katanya.

Teguh mengatakan dengan adanya berbagai kegiataan dan perencanaan itu adalah mengingat pentingnya arsip dalam melaksanakan manajemen di pemerintahan.

“Kalau berbicara arsip, kadang-kadang kita melihat sebelah mata. Arsip selalu dibutuhkan sewaktu-waktu. Misalnya, kita urusan perbankan membutuhkan KTP, dan jual beli membutuhkan kearsipan. Oleh karena itu, kita memiliki program Marimar (Manajemen Arsip Mulai dari Rumah),” katanya.

Ia mengatakan dengan adanya Marimar itu, dalam kehidupan sehari-hari bisa mengamankan manajemen arsip mulai dari diri sendiri dan untuk keberlanjutan di dalam keluarga.

Teguh juga mengajak kepada para perangkat daerah untuk mencintai arsip yang ada di lingkungan kerjanya. Untuk itu, perlu memahami dalam hal pengarsipan, penomoran arsip, pengelolaan arsip maupun pertangungjawaban arsip.

“Arsip itu akan menjadi vital di kemudian hari, dan memang kondisi arsip itu dibutuhkan secara umum untuk hal tertentu,” katanya.

Tidak sedikit di antara pihak yang mempertanyakan kepada Dispusip, khususnya pada bidang arsip, katanya, yaitu berkaitan dengan arsip yang berhubungan dengan APH (Aparatur Penegak Hukum).

“Kita selalu menerima surat keinginan untuk mengetahui arsip-arsip yang ada di Depo Arsip,” ucapnya.

Ia menyebutkan di Depo Arsip itu masih tersimpan arsip pemerintahan di tahun 1880-an dan arsip lainnya.

“Kami mohon kedepan berkenaan  dengan pengawasan arsip kita akan selalu melakukan pembinaan. Kemudian dari dinas maupun kecamatan yang ingin melakukan atau mendapatkan pembinaan terkait pengawasan arsip bisa menghubungi Dispusip. Hal itu terkait dengan tata letak dan pengelolaan arsip dengan baik. Kemudian bagaimana untuk menginstal sistem Srikandi maupun Silancar,” tuturnya.(kos)**

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow