Dispusip Sosialisasi Rencana Tindak Lanjut Kampung Bedas Literat di Desa Cimenyan Kabupaten Bandung
INDOKLIKNEWS.COM,Bandung - Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) langkah-langkah edukasi kepada masyarakat umum terkait dengan sosialisasi rencana tindak lanjut Kampung Bedas Literat (Kabelat) 2024 di Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (11 /6/2024).
Bupati Bandung Dr.HM. Dadang Supriatna melalui Kepala Dispusip Kabupaten Bandung H. Teguh Purwayadi, S.STP., M.Si., mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya literasi dalam berbagai aspek kehidupan, memperkuat kapasitas para pegiat literasi, bunda literasi, tokoh masyarakat.
“Yang lebih penting lagi pelaksanaan sosialisasi rencana tindak lanjut Kabelat ini adalah untuk membangun kolaborasi antara pemerintah, komunitas, lembaga pendidikan, pengusaha, dan media,” kata Teguh dalam keterangannya.
Selain itu, imbuh Teguh, acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan literasi masyarakat, mendorong terbentuknya kampung-kampung literat yang mandiri dan berdaya, serta menanamkan kecintaan membaca terutama di kalangan generasi muda.
“Dengan tujuan ini diharapkan dapat membangun masyarakat yang lebih literat, berdaya saing, dan sejahtera,” harapnya.
Teguh menuturkan kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh para bunda literasi dari tingkat kecamatan, desa, RW, para pegiat literasi, serta tokoh-tokoh masyarakat.
Di hadapan para pihak yang hadir, Teguh menyoroti isu-isu mengenai rendahnya budaya literasi di era digitalisasi saat ini.
Disebutkan, berdasarkan survei Central Connecticut State University (CCSU) pada Maret 2016, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei.
Sementara itu, survei Program for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa peringkat literasi peserta didik di Indonesia berada pada posisi ke-62 dari 70 negara.
“Data Badan Pusat Statistik tahun 2018 juga menunjukkan bahwa proporsi penduduk berumur 5 tahun ke atas yang membaca selama seminggu terakhir rata-rata hanya sekitar 15,35 persen, menunjukkan minat membaca yang masih rendah,” tuturnya.
Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung terus melakukan inovasi dalam membangun masyarakat yang literat dengan membentuk Kampung Bedas Literat.
Hal ini sejalan dengan fungsi perpustakaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 3 yang menyatakan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai sarana pendidikan, penelitian, informasi, pelestarian, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa, tuturnya.
Tentunya, selanjutnya, hal ini juga sejalan dengan misi Pemerintah Kabupaten Bandung yang kedua, yakni menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata sebagai upaya untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dalam meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia masyarakat) Kabupaten Bandung.
Acara ini juga menghadirkan dua narasumber, yaitu dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang menyampaikan materi mengenai literasi finansial, serta dari Dinas Lingkungan Hidup yang menyampaikan materi mengenai pengelolaan sampah dengan judul.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Cimenyan dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya literasi, meningkatkan minat baca secara signifikan, dan memperkuat budaya literasi. Selain itu, diharapkan pula tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan kemampuan intelektual dan peningkatan literasi bagi semua lapisan masyarakat desa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembudayaan Kegemaran Membaca dan Pelestarian Bahan Pustaka Naskah Kuno, Ade Yeni Noberti, S.Sos., M.Si., di akhir acara memberikan penegasan mengenai Kampung Bedas Literat.
Ade Yeni menjelaskan bahwa Kampung Bedas Literat adalah sebuah lokasi di suatu desa yang masyarakatnya memiliki kecintaan terhadap buku dan kesadaran tinggi akan pentingnya peningkatan kemampuan literasi.
“Di Kampung Bedas Literat para pegiat literasi seperti bunda literasi, duta baca, dan pegiat literasi lainnya. Terdapat pojok baca baik di ruang publik maupun di teras-teras rumah warga yang dikelola oleh pegiat literasi maupun secara mandiri oleh masyarakat,” ujarnya.* **
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow