Dorong Masyarakat Cinta Membaca Sejak Dini, Yayasan Literasi Cerita Sore Gelar Seminar Parenting dan Membaca Nyaring
INDOKLIKNEWS.COM. Kab. Bandung, - Yayasan Literasi Cerita Sore, dengan dukungan penuh dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sukses mengadakan Seminar Parenting Anak Usia Dini.
Seminar tersebut dengan tema “Memaksimalkan Perkembangan Bahasa pada Anak Melalui Literasi dan Membaca Nyaring di Rumah” di GOR Desa Mekarrahayu, Kabupaten Bandung, Minggu (27/10/2024).
Seminar ini merupakan penutup dari rangkaian kegiatan penguatan literasi yang bertujuan untuk membentuk masyarakat yang literat dan memiliki minat baca yang tinggi.
Seminar yang dirancang untuk mensosialisasikan pentingnya literasi bagi orang tua dan pendidik anak usia dini (AUD) ini dibuka oleh Ketua KKLP Literasi Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Nandang R. Pamungkas, M.Pd.
Dalam sambutannya, Nandang menyampaikan apresiasi atas inisiatif dari Yayasan Cerita Sore dan menegaskan bahwa literasi adalah fondasi utama bagi perkembangan anak.
Ia juga menyampaikan bahwa Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat terus mendukung kegiatan literasi melalui berbagai program pembinaan dan pendampingan. Berbagai kegiatan, seperti Festival Musikalisasi Puisi dan Festival Tunas Bahasa Ibu, rutin diselenggarakan setiap tahunnya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa sekaligus menumbuhkan minat baca di lingkungan masyarakat.
Balai Bahasa juga menyediakan fasilitas untuk masyarakat yang gemar menulis serta mengadakan kegiatan pengiriman bacaan bermutu ke sekolah-sekolah sebagai bagian dari upaya memperkaya literasi masyarakat.
Desa Mekarrahayu, sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan, turut mendukung program literasi ini untuk menciptakan lingkungan yang literat bagi warganya. Dukungan lebih lanjut disampaikan oleh TP PKK Desa Mekarrahayu Pokja II, Yani Iriani, yang menekankan pentingnya kesadaran literasi di lingkungan keluarga dan masyarakat, terutama di era digital seperti sekarang.
Seminar ini dibagi menjadi dua sesi yang berlangsung secara paralel: satu sesi untuk orang tua yang dihadiri oleh 50 orang lebih peserta dan satu lagi untuk anak-anak dengan lebih dari 40 peserta.
Peserta dewasa mengikuti seminar yang dipandu oleh psikolog anak, Anggit Sukmawati, M.Psi., yang memberikan wawasan mendalam mengenai tahapan perkembangan anak secara umum serta pentingnya peran perkembangan bahasa dalam membentuk keterampilan komunikasi dan pemikiran anak.
Dalam sesi ini, Anggit membahas hambatan dan tantangan yang sering ditemui dalam memaksimalkan perkembangan anak, serta dampak yang dapat muncul apabila aspek-aspek perkembangan tersebut tidak mendapatkan perhatian yang cukup.
Ia juga memaparkan berbagai langkah praktis yang bisa diterapkan orang tua di rumah untuk mendukung perkembangan anak, khususnya untuk memaksimalkan perkembangan bahasa.
Salah satu praktik baik yang disarankan Anggit adalah budaya membaca nyaring kepada anak sebagai cara yang efektif dan mudah diterapkan untuk memperkuat minat baca dan kemampuan bahasa sejak dini.
Sementara itu, anak-anak usia 5-10 tahun mengikuti kegiatan di Pojok Cerita yang dipimpin oleh Bunda Ida Susanti, Ketua FTBM Kabupaten Bandung sekaligus pegiat literasi melalui dongeng dan berkisah.
Di pojok cerita ini, anak-anak menikmati sesi membaca nyaring, games, dan berkarya yang dirancang untuk membangun kecintaan mereka pada buku.
Vicky T. Oktrya, penanggung jawab acara dari Yayasan Literasi Cerita Sore, mengungkapkan bahwa seminar ini diharapkan menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesadaran orang tua mengenai literasi.
“Kami harap para orang tua dapat lebih paham mengenai pentingnya literasi sejak dini. Orang tua bisa membiasakan membaca nyaring di rumah secara rutin, karena kemampuan literasi anak akan sangat dipengaruhi dengan budaya literasi di rumah. Selain itu, sekolah dan perangkat desa juga dapat mendukung dengan program-program literasinya yang sejalan,” jelas Vicky.
Melalui kegiatan ini, Desa Mekarrahayu diharapkan dapat menjadi contoh dalam menciptakan masyarakat yang literat dan mencintai membaca. Dengan sinergi antara keluarga, sekolah, komunitas dan pemerintah, budaya literasi dapat ditanamkan sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.***
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow