indokliknews.com

Situs Media Informasi Aktual, Akurat, Terkini dan Inspiratif

Dua Tahun Pasca Gempa Cianjur Ada 53 KK yang Tinggal Tak Jauh Dari Rumah Bupati, Masih Belum Tersentuh Bantuan Stimulan

Dua Tahun Pasca Gempa Cianjur Ada 53 KK yang Tinggal Tak Jauh Dari Rumah Bupati, Masih Belum Tersentuh Bantuan Stimulan

Smallest Font
Largest Font

INDOKLIKNEWS.COM, Cianjur – Pasca gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo dua tahun yang lalu.

Masih ada sebanyak 53 kepala keluarga ( KK) di Kampung Cisarua RT 01 RW 04 Desa Sarampad Kabupaten Cianjur, yang belum tersentuh bantuan stimulan korban gempa dari pemerintah, mereka masih bertahan tinggal di dalam tenda.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa lokasi kampung mereka tak jauh dari rumah Bupati Cianjur, Herman Suherman.

Ahmad Jayudin (50), warga RT 01 RW 04 Kampung Cisarua Desa Sarampad mengaku sudah tiga kali ganti terpal untuk tempat tinggal sejak gempa terjadi.

Ia mengaku bertahan di tenda darurat karena tidak memiliki uang untuk membangun rumah. “Anak saya empat, kerja hanya sopir angkot. Untuk makan sehari-hari juga kurang, bagaimana bisa membangun rumah yang roboh kena gempa,” terang Ahmad.

Ia mengungkapkan bahwa sejak kejadian gempa hingga saat ini belum masuk daftar penerima bantuan stimulan untuk membangun rumah. “Untuk tahap empat ini saya serahkan sama Pak RT apakah masuk daftar yang mendapat bantuan atau tidak,” ujarnya.

Untuk mengganti terpal yang sudah robek-robek Ahmad mendapat bantuan dari Wakil Bupati Cianjur Tb Mulyana Syahrudin yang datang menjenguk. “Saya datang menyampaikan bantuan karena warga penyintas gempa di kampung ini butuh terpal sekalian menjenguk kondisi mereka,” ujar Wakil Bupati Cianjur Tb Mulyana.

Hal Senda dikatakan Cici Supriadi (43 ), warga lainnya, ia mengaku membangun rumah seadanya atas biaya sendiri. Sebelumnya, pascagempa, Cici bersama istri dan empat anaknya yang masih kecil mengungsi dengan mengontrak rumah di Ciloto, Kecamatan Cipanas. “Saya ngontrak rumah selama satu tahun dengan biaya Ro 400 ribu per bulan dengan biaya sendiri tanpa bantuan pemerintah,” kata Cici.

Setelah setahun ngontrak rumah, Cici kemudian memaksakan diri membangun rumah semi permanen dengan menggadaikan sawah miliknya. “Pekerjaan saya petani, menggarap sawah, tapi sekarang sawahnya digadaikan untuk membangun rumah. Kalau harus tinggal di tenda darurat kasihan anak-anak masih kecil,” beber Cici.

Ketua RT 01, Agus Muhyidin mengaku telah mendata warga yang belum mendapat bantuan bisa masuk di tahap empat. “Saya sudah berusaha bantu, datanya sudah masuk. Mudah-mudahan bisa cair,” tandasnya.(rsi)**

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow