"Gauli Sampah Dengan Asyik", Ini Cara Komunitas Masyarakat Kelola TPST3R dan Motah di Desa Neglasari Majalaya
INDOKLIKNEWS.COM. Kab. Bandung, - "Gauli Sampah Dengan Asyik". Kalimat ini jadi jargon Gerakan Asyik Untuk Lingkungan (GAUL), yang diprakarsai pengelola sampah di TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu, Reuse, Reduce, dan Recycle) dan Motah (Mesin Olah Runtah) di Desa Neglasari Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis (31/10/2024) kemarin.
Inisiatif pengelolaan sampah dengan semangat gauli sampah dengan asyik ini dalam upaya meminimalisir persoalan sampah yang dihasilkan oleh warga Desa Neglasari dengan ribuan kepala keluarga.
Sebagai bentuk kepedulian telah lingkungan itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum telah memfasilitasi kegiatan bimbingan teknis pengelolaan sampah terpadu 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) di TPST3R Desa Neglasari.
Komandan Sektor 4 Citarum Harum hadir pada kesempatan itu. Eki Baihaki selaku Staf Ahli BBWS Citarum yang juga sebagai Dosen Paca Sarjana hadir sebagai narasumber dalam pengelolaan sampah 3R tersebut.
Deni Riswandani selaku Ketua Elemen Lingkungan (Elingan) Kabupaten Bandung, juga turut memberikan paparan pada pelaksanaan bimbingan teknis tersebut.
Sebelumnya, Pjs Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah, Sekretaris Dinas PUTR beserta Camat Majalaya Gugum Gumilar meninjau TPST3R Desa Neglasari.
Pada kesempatan itu, turut dilaksanakan pengukuhan GAUL sebagai pengelola sampah terpadu di Desa Neglasari.
Ketua Komunitas Elemen Lingkungan Kabupaten Bandung sekaligus Pembina GAUL Deni Riswandani mengungkapkan rasa syukur bahwa sudah hampir dua tahun GAUL berperan serta dalam pengelolaan sampah, khususnya di Desa Neglasari Majalaya yang masuk wilayah Citarum Hulu.
"Bahkan GAUL menjadi satu satu lokasi TPST3R yang diliput media televisi internasional CNBC sebagai promosi pengelolaan Citarum berbasis komunitas yang ditampilkan pada pertemuan internasional Word Water Forum ke 10 di Bali 2024," ujarnya.
Deni menyebutkan, bahwa alhamdulillah pengelolaan sampah di Desa Neglasari Majalaya Citarum Hulu semakin optimal setelah BBWS Citarum membantu pengadaan 1 unit mesin olah sampah (Motah) dan 1 unit motor angkut sampah roda tiga (cator).
"Bantuan itu disalurkan melalui Satgas Citarum Harum. Sebelum ada Motah, sampah residu dari warga Desa Neglasari harus diangkut ke TPA Sarimukti dengan biaya Rp 800 ribu per truknya. Namun setelah adanya Motah sampah Residu pun dapat diatasi di TPST3R sendiri. Artinya Desa Neglasari Majalaya wilayah Citarum Hulu sudah tidak lagi mengeluarkan sampah residu dan tidak lagi ikut membebani volume sampah yang ada TPA Sarimukti," tuturnya.
Deni mengatakan alokasi anggaran yang tadinya diperuntukan untuk pengangkutan sampah residu sebesar Rp 800 ribu, sekarang anggaran 800 ribu tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih bermanfaat.
"Sebagai tanda syukur kepada Allah SWT, kemarin setelah beres kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Sampah' Metode 3R yang difasilitasi BBWS Citarum, kami langsung mengadakan acara syukuran. Yaitu dengan Adat Sunda Tumpengan. Semoga Allah SWT selalu dan senantiasa memberkati kerja GAUL umumnya dalam pelestarian lingkungan, lebih khusus lagi dalam pengelolaan sampah. Aamiin," tuturnya.***
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow