Inovasi Kesehatan Gigi: Kolaborasi YBUIS dan SBM ITB Sosialisasikan Air Minum Fluoridasi di Rancaekek Kabupaten Bandung
INDOKLIKNEWS.COM. Kab. Bandung, - Dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi masyarakat pedesaan, Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) bekerja sama dengan Yayasan Budaya Individu Spesial (YBUIS) menggelar sosialisasi mengenai penggunaan air minum fluoridasi.
Acara ini berlangsung di Rumah Kreasi Galeri Dendy, Kampung Rancakihiang, RW 10, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Jumat (29/11/2024).
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi melalui inovasi air minum berfluoridasi.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat siang ini dihadiri oleh puluhan warga, termasuk keluarga-keluarga dari daerah sekitar, yang antusias menerima informasi terkait manfaat fluoridasi bagi kesehatan gigi.
Octaviani R. Santoso, S.Psi., M.B.A., dosen dari SBM ITB, menjelaskan bahwa menjaga kesehatan gigi tidak hanya bergantung pada rutinitas menyikat gigi, tetapi juga pada kualitas air yang digunakan sehari-hari.
“Air berfluoridasi memiliki manfaat besar dalam mencegah kerusakan gigi. Edukasi seperti ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya di pedesaan, mengenai cara menjaga kesehatan gigi secara komprehensif. Harapannya, kebiasaan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Octaviani.
Ia juga menekankan bahwa penggunaan air berfluoridasi menjadi solusi inovatif yang dapat mendukung kesehatan masyarakat secara luas. Program ini dirancang tidak hanya untuk memberi pemahaman tetapi juga menciptakan kebiasaan baru yang bermanfaat bagi masyarakat. ujarnya.
Ketua YBUIS, Diana Sopian, menambahkan bahwa menjaga kesehatan gigi adalah investasi penting untuk generasi masa depan.
“Gigi yang sehat tidak hanya mendukung tumbuh kembang anak tetapi juga berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gangguan gigi dapat memengaruhi pola makan dan kesehatan pencernaan, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup,” jelas Diana.
Penyuluhan ini menargetkan seluruh anggota keluarga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Menurut Diana, membangun kesadaran sejak dini akan menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut.
“Kami ingin masyarakat pedesaan memahami bahwa kesehatan gigi sama pentingnya dengan kesehatan lainnya. Dengan pengetahuan yang tepat, mereka bisa melakukan tindakan pencegahan yang efektif,” imbuhnya.
Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai berbagai topik, seperti: Teknik menyikat gigi yang benar, Manfaat penggunaan pasta gigi berfluorida, Dampak positif air minum fluoridasi dalam pencegahan kerusakan gigi.
Acara ini juga dilengkapi dengan sesi praktik menyikat gigi bersama, yang dipandu langsung oleh tim dari SBM ITB dan YBUIS. Peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi, bahkan melontarkan pertanyaan seputar cara menjaga kesehatan gigi dengan lebih baik.
Program ini adalah bagian dari pengabdian masyarakat yang menjadi visi SBM ITB. Selain memberikan dampak langsung bagi masyarakat Rancaekek, program ini juga bertujuan untuk membangun hubungan yang erat antara dunia pendidikan dan masyarakat.
“Kami percaya bahwa edukasi adalah kunci. Dengan pendekatan berkelanjutan, kami berharap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan mereka dengan lebih baik,” ujar Octaviani.
YBUIS juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan program seperti ini. Diana menyatakan bahwa kolaborasi antara akademisi dan organisasi masyarakat memungkinkan terciptanya inovasi yang bermanfaat dan berkelanjutan.
“Kami berharap program ini dapat direplikasi di desa-desa lain, sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi,” tambah Diana.
Keberhasilan sosialisasi ini menjadi langkah awal dari rencana yang lebih besar. SBM ITB dan YBUIS berkomitmen untuk memperluas program ini ke berbagai wilayah lain di Indonesia, terutama daerah pedesaan yang memiliki keterbatasan akses terhadap informasi dan fasilitas kesehatan.
“Kesehatan adalah hak setiap individu, termasuk mereka yang tinggal di pedesaan. Kami akan terus berupaya menjangkau lebih banyak masyarakat agar manfaat program ini dapat dirasakan secara luas,” tutup Octaviani.
Antusiasme warga Rancakihiang Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung menjadi salah satu indikator keberhasilan kegiatan ini. Banyak warga yang merasa mendapatkan wawasan baru yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan dukungan yang kuat dari masyarakat dan semangat kolaborasi lintas institusi, program inovasi kesehatan gigi ini diharapkan terus berkembang, memberikan manfaat nyata, dan menjadi contoh bagi program pengabdian masyarakat lainnya di Indonesia.***
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow