Kang DS: "Selama saya jadi Bupati Bandung, program insentif guru ngaji akan dilanjutkan"
INDOKLIKNEWS.COM, Bandung - Warga yang hadir dalam kegiatan rutin Rembug Bedas ke-119 di Aula Kantor Desa Kramat Mulya Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung pada Rabu (22/5/2024) siang juga turut mengapresiasi program prioritas Bupati Bandung Dadang Supriatna.
“Hatur nuhun kepada Bapak Bupati Bandung yang sudah melaksanakan program begitu bagus dan keterima oleh warga Desa Kramat Mulya,” kata Nunu, salah seorang pengurus RW setempat di Desa Kramat Mulya saat menyampaikan apresiasinya di hadapan Bupati Bandung saat Rembug Bedas.
Ia pun mengungkapkan curhatan dan harapannya terkait dengan kawasan Desa Kramat Mulya berada pada jalur wisata alternatif menuju kawasan Ciwidey dan sekitarnya.
Nunu berharap lahan kosong yang merupakan sisa dari pembangunan jalan alternatif itu dimanfaatkan untuk pembangunan kampung gamis atau galeri.
“Lahan sisa itu terbengkalai. RW dan warga setempat berharap lahan itu digunakan kampung gamis,” katanya.
Pembangunan kampung gamis itu untuk memfasilitasi pelaku usaha gamis sekaligus untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
Firdaus, seorang guru ngaji juga menyampaikan aspirasinya. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung terkait program insentif guru ngaji.
Ia pun sempat bertanya pada program insentif guru ngaji, apakah akan dilanjutkan jika Bupati Dadang Supriatna terpilih kembali menjadi Bupati dua periode. Firdaus berharap program insentif guru ngaji dilanjutkan.
Lilis, kader PKK Desa Kramat Mulya berharap kepada Bupati Bandung ada penyelenggaraan pendidikan paket A, B dan C untuk masyarakat di desa setempat.
"Banyak yang belum tamat sekolah. Ingin diadakan sekolah persamaan di Kantor Desa Kramat Mulya supaya lebih dekat," harapnya.
Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung merespon apa yang menjadi harapan dan aspirasi warga Desa Kramat Mulya yang diungkapkan pada Rembug Bedas itu. Khususnya pembangunan kampung gamis.
Ia mengaku setuju dibangun rest area di kawasan jalan alternatif itu. Bupati pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) serta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkintan) untuk meninjau mana saja lahan kosong yang merupakan sisa dari pembangunan jalan tersebut.
Pemkab Bandung pun akan melakukan komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, terkait dengan lahan sisa yang ada di jalur alternatif jalan provinsi maupun pusat itu.
"Kami sepakat dibangun rest area. Mempersiapkan pembentukan panitianya oleh masyarakat, untuk pengadaan rest area. Nanti rest area itu ada pengelolanya," katanya.
Ia mengatakan pembangunan rest area itu selain melibatkan DPUTR dan Disperkintan, juga Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung.
“Pokoknya saya setuju pembangunan rest area. Pokoknya saya siap mensuport para pengusaha kampung gamis,” ujarnya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna ikut merespons apa yang menjadi pertanyaan guru ngaji terkait insentif guru ngaji. Ia mengatakan bahwa program guru ngaji akan dilanjutkan.
“Selama saya jadi Bupati Bandung, program insentif guru ngaji akan dilanjutkan,” kata Kang DS.
Bupati yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung ini memberikan kemudahan kepada warga yang ingin mengikuti pendidikan paket A, B dan C untuk melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan.
"Yang ingin mengikuti pendidikan paket A, B dan C, tak usah bingung. Kalau sudah ada datanya dan berapa yang akan ikut pendidikan itu, warga bisa hubungan dengan Dinas Pendidikan. Pelaksanaan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) bisa dilaksanakan di kantor desa," katanya.
Bupati Bandung terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait permasalahan sampah. "Sampah urusan semuanya. Semua orang menghasilkan sampah. Jangan sampai menyalahkan orang lain," katanya.
Kang DS mengatakan penanganan atau pengelolaan sampah berbasis perseorangan atau rumah tangga. Pengelolaan sampah rumah tangga bisa dengan cara membuat LCO (Lubang Cerdas Organik).
“Sampah organik bisa jadi kompos,” katanya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk menghargai para petani. Sebab, katanya, pakaian yang dipakai berasal dari hasil petani.
“Pakaian dari kain, kain dari benang, benang dari kapas yang dihasilkan para petani. Makanan sehari-hari, seperti nasi, tempat, dan tahu, pisang, kacang, jagung, hasil pertanian,” katanya.
Di hadapan masyarakat, Kang DS juga mensosialisasikan internet publik gratis BEWARA DS (Bedas Wifi Sarerea Digital Service) yang baru diluncurkan di Desa Soreang, Rabu pagi.
"Internet gratis untuk masyarakat. Hubungan bisa langgeng. Tanpa komunikasi, akan ada masalah. Komunikasi sangat penting," katanya.
Peluncuran Bewara DS ini serentak dilaksanakan di 270 desa dan 10 kelurahan se-Kabupaten Bandung. Ia menyebutkan, sebanyak 267 juta jiwa penduduk Indonesia, sekitar 236 juta jiwa sudah memiliki android.
"Manfaatkan internet publik gratis ini secara positif," harapnya.(kos)**
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow