Kolaborasi UPI Cibiru, BPBD dan Disdikpora: Pelatihan Kesiapsiagaan Darurat pada Psikologis Anak Sukses Digelar di Pangandaran
INDOKLIKNEWS.COM, - Tiga lembaga ini melaksanakan kolaborasi dalam kegiatan pelatihan kesiapsiagaan darurat yang berpusat pada psikologis anak. Ketiga lembaga itu yakni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cibiru Bandung beserta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Disdikpora Kabupaten Pangandaran.
Khusus dari UPI Cibiru, yaitu Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang terdiri dari Triana Lestari, S.Psi., M.Pd., dan Mochamad Iqbal Ardimansyah S.T., M.Kom. (UPI), yang merupakan Dosen Universitas Pendidikan Indonesia.
Sedangkan beberapa mahasiswa UPI lainnya, Nisa Ageng Hayati (Prodi PGSD), Chichi Elsa Nurhayati (Prodi PGSD), Aceng Fahmi Idris (Prodi PGSD) serta M. Salam Pararta Saragi (Prodi Teknik Komputer).
Tim PKM UPI Cibiru ini bekerja sama dengan BPBD dan Disdikpora Kabupaten Pangandaran dalam pengembangan permainan edukasi mitigasi bencana inklusif disabilitas untuk peningkatan kesiapsiagaan darurat yang berpusat pada psikologis individual anak-anak di Pangandaran.
Kegiatan ini dilaksanakan sejak Mei 2024 silam, yang terdiri dari beberapa rangkaian diantaranya focus group discussion bersama BPBD dalam menetapkan game design document, pengembangan game, validasi.
Terakhir dengan kegiatan transfer teknologi melalui pelatihan kepada delegasi guru-guru sekolah dasar yang berasal dari 10 kecamatan di Kabupaten Pangandaran yang dilaksanakan pada hari Sabtu 24 Agustus di Aula SMPN 02 Pangandaran.
Koordinator Tim PKM UPI Cibiru, Triana Lestari S.Psi., M.Pd., menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali guru dalam pengetahuan dan keterampilan pengurangan risiko bencana dan pendidikan resiliensi melalui literasi psikologi bencana.
“Ini sangat penting karena anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak psikologis bencana. Harapannya, pelatihan ini dapat meningkatkan partisipasi aktif guru dalam memberikan pendampingan kepada anak-anak tentang bagaimana mereka menghadapi situasi darurat melalui pengetahuan mitigasi bencana baik sebelum, saat atau setelah terjadinya bencana," tutur Triana Lestari, dalam keterangannya, Senin (26/8/2024).
"Melalui game kencana seni yang kami kembangkan (https://kencanaseni.com/), guru terbantu dalam menyampaikan pendidikan mitigasi bencana dengan media yang mengasyikan, dan diharapkan bisa meningkatkan resiliensi anak-anak di Pangandaran," imbuhnya.
Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rokhman, S.Sos., M.Si juga menyambut baik inisiatif ini. Ia menekankan betapa pentingnya kerja sama pentahelix, salah satunya melalui peran akademisi untuk membangun kesiapsiagaan bencana yang komprehensif.
"Terutama dengan memperhatikan kebutuhan khusus anak-anak. Hal ini juga menjawab bagaimana kesiapan masyarakat dalam pengurangan risiko dan resiliensi menghadapi isu megathrust yang sedang ramai di media sosial," ujarnya.
Selama pelatihan, para peserta diberikan wawasan mendalam tentang pengetahuan konsep bencana, identifikasi potensi resiko bencana dan analisis ancaman, identifikasi sebab, dampak, tanda-tanda dan tindakan pencegahan bencana. Selain itu simulasi praktik tindakan penyelamatan dan evakuasi yang aman dalam situasi bencana.
Paparan itu turut disampaikan oleh seorang narasumber Rusyana, selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Pangandaran.
Para peserta juga dilatih untuk merumuskan pembelajaran mitigasi bencana yang dipandu oleh Triana dengan penetapan capaian pembelajaran merujuk pada konstruk psycological disaster literacy yang mencakup dimensi kognitif, afektif dan psikomotorik melalui pengerjaan worksheet disaster managemet cycle.
Berdasarkan hasil evaluasi peserta, Yunita Indriani, S.Pd., dari SDN 3 Sidomulyo menilai perumusan indikator pembelajaran ini merupakan kegiatan yang paling disukai selain dari pengenalan game.
”Kegiatannya sangat menarik sekali, khususnya bagi saya selaku guru. Kedepannya ingin mencoba menerapkan permainan yang edukatif dan tentu sangat mengasyikan," tuturnya.
Demikian pula yang dikatakan Irfan Nurmansyah, S.Pd.I., dari SD Negeri 1 Karangjaladri. “Selama kegiatan pelatihan materinya mudah dipahami. Pelatihan yang kreatif dan inovatif menggunakan media yang akan disenangi oleh anak-anak," katanya.
"Tentunya, ini menambah ilmu pengetahuan tentang mitigasi bencana, namun waktunya terlalu singkat. Perlu diadakan kembali pelatihan seperti ini agar lebih siap siaga lagi dalan menangani bencana terutama dalam merecovery korban bencana secara psikisnya," imbuhnya.***
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow