
INDOKLIKNEWS.COM, Kota Bandung – Setelah sukses dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan bertemakan “Budaya Individu Spesial dalam Perspektif Sosiologi” bersama Prof. Arthur S. Nalan, S.Sen., M.Hum. pada Sabtu, 28 Januari lalu, kini KPAS-PlaAstro kembali menggelar FGD berikutnya dengan bertajuk: “Individu Spesial dalam Perspektif Sejarah Seni dan Filsafat Nusantara”.
Kali ini yang bertindak sebagai penanggap adalah Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum. yang merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Tari di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, beserta dengan Prof. Drs. Jakob Soemardjo, yang juga merupakan salah satu Dosen Pascasarjana di almamater yang sama, di bidang Keilmuan Filsafat Nusantara.
Fahdi Hasan, S.Tr.Sn., founder PlaAstro yang juga kembali didapuk sebagai pemantik dalam agenda ini, mengatakan bahwa kegiatan FGD bagian kedua ini akan berlangsung pada Kamis, 9 Februari 2023 ini.
Entah kebetulan atau tidak, kegiatan ini juga bertepatan dengan Hari Pers Nasional, sehingga pers bisa mudah untuk meliput kegiatan ini.
“Ya, secara pribadi menurut saya, agenda ini memiliki misi dan tujuan, untuk mengenalkan masyarakat, akan metodologi sejarah seni.
Terutama khususnya, bagi Individu Spesial, yang ‘melek’ akan seni, Baik itu seni rupa, kriya, dan pertunjukan, yang merupakan ketiga jenis seni yang ada di FalaSeni PlaAstro,” buka lelaki asal Susupu, Maluku Utara, ini
Laki-laki yang biasa disapa Adi ini juga akan membeberkan contoh seni apa saja yang cocok bagi kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah RAHAIDI, yang merupakan alat musik bambu buatannya. “Dan jangan lupa juga, RAHAIDI yang saya racik ini juga merupakan bagian dari seni pertunjukan yang akan dibahas dalam FGD.
Tidak hanya itu, Bu Een juga sebagai Guru Besar di Bidang Tari juga akan menjadi bagian dari FGD juga,” jelas Adi demikian.
Melibatkan Pers dan Pemanasan Jelang Hari Musik Nasional. Adi juga membeberkan, bahwa kegiatan ini selain bertepatan juga untuk menyukseskan Hari Pers Nasional, yang jatuh pada 9 Februari mendatang, juga menjadi ajang ‘pemanasan’ menjelang Hari Musik Nasional bulan depan. Sehingga, tidak sedikit pers yang akan hadir dalam forum tersebut. Apalagi, para masyarakat yang mampu melestarikan musik Nusantara.