indokliknews.com

Situs Media Informasi Aktual, Akurat, Terkini dan Inspiratif

Pada Debat Perdana Pilkada 2024, Pasangan Dadang-Ali Syakieb Akan Berikan Kartu Bedas Usaha dan Gulirkan Program Rp 100 Miliar Untuk Wirausaha Muda

Pada Debat Perdana Pilkada 2024, Pasangan Dadang-Ali Syakieb Akan Berikan Kartu Bedas Usaha dan Gulirkan Program Rp 100 Miliar Untuk Wirausaha Muda

Smallest Font
Largest Font

INDOKLIKNEWS.COM. Kab. Bandung, - Calon Bupati Bandung Nomor Urut 2 Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa dalam ekonomi inklusif ini dari hulu ke hilir harus dibenahi sistemnya. 

"Bukan hanya di hulu saja, tapi di hilir juga kita lakukan," kata Dadang kepada wartawan usai pelaksanaan debat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung tahun 2024 di Ballroom Hotel Sutan Raja Soreang, Rabu (30/10/2024) malam.

Debat pertama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung ini dengan tema “Akselerasi Pembangunan Daerah yang Berkesinambungan dan Berorientasi kepada Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kabupaten Bandung yang Maju dan Unggul".

Pada kesempatan itu, Dadang Supriatna didampingi calon Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb dengan mengusung tagline Bandung Lebih Bedas. Selain itu turut mendampingi  Ketua Relawan Bedas yang juga Anggota DPR RI Asep Romy Romaya, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bandung yang juga Anggota DPRD Kabupaten Bandung Tarya Witarsa, dan pihak lainnya.

Dadang Supriatna mengatakan dalam debat pertama ini menyuguhkan beberapa hal terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan infrastruktur yang berkelanjutan dengan menuju Kabupaten Bandung yang lebih maju dan unggul.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa pihaknya kedepan ada beberapa langkah dan rencana aksi yang akan digulirkan. 

"Pertama kita akan memberikan kartu Bedas Usaha, yang mana kartu ini diberikan kepada para pencari kerja, terutama para wirausaha muda dan juga kita beri kesempatan kepada para pelaku UMKM dengan program Rp 100 miliar program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan," tuturnya.

Kang DS menegaskan bahwa program itu adalah kerja nyata, dan bukan hanya wacana. "Yang mana kita tinggal melanjutkan apa yang sudah kita lakukan, dan raih pada saat ini. Tentu ini harus kita tingkatkan dan kita lanjutkan. Insya Allah pertumbuhan ekonomi kita akan lebih stabil," tuturnya.

Dibuktikan dengan data, imbuhnya, bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung saat ini 4,92 persen. Produk Domestik Regional Bruto/PDRB-nya juga meningkat jadi Rp 153 triliun. 

"Ada peningkatan sekitar Rp 30 triliun. Tentu ini bukan membuat program yang dikira-kira atau wacana, tapi sudah berjalan," ujarnya. 

Tentu kedepan, Kang DS menyebutkan, pihaknya akan lebih fokus lagi membentuk 50.000 wirausaha muda dan lapangan kerja.

"Kita buktikan betul-betul dengan kerja nyata dan juga pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan segmen," katanya.

Ia juga berharap di setiap kecamatan ada rumah komoditi. Yang mana hasil para petani dan para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)  ditampilan di masing-masing kecamatan di Kabupaten Bandung. 

"Bukan di satu titik, tapi tiap-tiap segmen atau tiap-tiap kecamatan dan nanti kita akan lihat baik perusahaan besar maupun plasma. Induk dan plasmanya harus betul-betul sinergi, sehingga antara plasma dan induk ini harus bisa saling mensupport. Inilah yang akan terjadi, pertumbuhan pertahanan ekonomi secara ekonomi mikro dan pada akhirnya ini akan berdampak pada IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Bandung," ungkapnya.

Lebih lanjut Kang DS menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan debat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung terkait waktu masih relatif singkat, sehingga tidak ada keleluasaan untuk menyampaikan secara spesifik. 

"Tadi saya menyampaikan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Bandung ini, kita berbicara fakta. Dari Rp 960 miliar menjadi Rp 1,5 triliun ini angkanya jelas. Semua fraksi di dewan  mengetahui, APBD Kabupaten Bandung yang asalnya Rp 4,6 triliun jadi Rp 7,5  triliun itu di dalam angka. APBD kita sudah diketahui publik. Artinya tidak ada kebohongan publik," ujarnya. 

"Kalau kita berbicara angka, kita tidak bisa memanipulasi atau menyampaikan tanpa jelas. Hanya saja di sini perlu ada penekanan lagi bagaimana langkah kedepannya. Misalnya tadi kaitan dengan IPM supaya meningkat dari 72 poin jadi 73,74 poin bukan hal yang mudah,"  imbuhnya. 

Hal itu berdasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang berdampak terhadap daya beli masyarakat. Saat ini sudah mencapai Rp 11 juta, sebelumnya Rp 10 juta per tahunnya atau per kapitanya.

"Tentu ini dijadikan suatu dasar bagaimana untuk terus mendorong ekonomi yang pada akhirnya sesuai dengan UMK Kabupaten Bandung minimal misalnya Rp Rp 3,2 juta per bulan penghasilan dan ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan daya beli kita yang akan mendongkrak IPM Kabupaten Bandung," tuturnya.

Ia menyebutkan, hal itu dibuktikan dengan angka kemiskinan di Kabupaten Bandung menurun. Inflasi di Kabupaten Bandung stabil di bawah rata-rata nasional dan provinsi.

"Tentu ini program sudah bagus. Tentunya harus dikemas lagi lebih bagus, dan ditambah tinggal pertumbuhannya ekonominya itu dengan cara pelatihan. Dengan menciptakan 50.000 wirausaha muda sudah terukur," ucapnya.

Kang DS akan memberikan 1000 orang setiap tahunnya kepada calon pekerja migran yang bekerjasama dan bekerja ke luar negeri, yang saat ini sudah berjalan. 

"Kedua pelatihan untuk ibu-ibu terutama, berarti ini pertumbuhan ekonomi akan cepat lanjut. Tadi kaitan dengan pariwisata, pertumbuhan ekonomi, seniman, budayawan, ini perlu kolaborasi. Yang tentunya ini disetiap lokus ini harus ada tempat yang betul-betul bisa mewadahi itu semua," ujarnya.

"Saya kira ini salah satu upaya untuk lebih maju lagi dan saya meyakini kalau program ini kita luncurkan, dan kita ada dua kartu yang akan kita suguhkan. Pertama Kartu Bedas Gema (Gerak Bersama), yang mana ini diperuntukan kepada penerima insentif dan BPJS Kesehatan ataupun Ketenagakerjaan. Kedua Kartu Bedas Usaha. Ada tiga segmen yang akan diberikan, yaitu pertama pelaku usaha, UMKM yang sudah  berjalan dan kita berikan supporting dana atau pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Kedua, wirausaha muda dan ketiganya adalah untuk pencari kerja yang akan kita berikan perhatian," tuturnya. 

Tentunya, imbuh Kang DS, semuanya itu tidak asal menyampaikan program tanpa terukur. "Insya Allah saya optimis dengan program yang kita suguhkan  57 program rencana aksi yang kita suguhkan dalam lima tahun yang akan datang, insya Allah akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung," harapnya. 

Sementara itu, Calon Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb mengatakan bahwa debat pertama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung ini merupakan pengalaman pertama bagi dirinya secara pribadi. 

"Saya juga banyak belajar juga dari Kang DS. Hatur nuhun pisan," katanya. 

Ali Syakieb mengatakan apa yang disampaikan itu berdasarkan pada fakta dan data yang sudah ada, jadi bukan sebuah karangan atau gagasan. 

"Insya Allah menang di Pilkada 2024 akan melanjutkan program-program kedepan yang sudah bagus akan lebih dimaksimalkan lagi, dan yang kurang akan ditingkatkan lagi kedepan," kata Ali. 

Ia menyebutkan kaum milenial dan gen Z itu ada di angka 65 persen, sehingga mereka jangan hanya menjadi penonton, tetapi sebagai penentu kemenangan. 

"Cuma permasalahannya itu milenial dan gen Z itu, apakah mereka tertarik dengan dunia politik? Kita menyerukan kepada milenial dan gen Z itu, tidak perlu jago politik, tapi mengerti dan tahu politik saja sudah bagus. Yang penting mereka mengerti, kalau mereka tahu dan mengerti politik akan berdampak mana yang terbaik untuk mereka dan mana yang terbaik untuk Kabupaten Bandung," ujarnya.***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
REDAKSI Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow