indokliknews.com

Situs Media Informasi Aktual, Akurat, Terkini dan Inspiratif

Pascagempa Bumi, DLH Fokus Pada Penanganan Sampah

Pascagempa Bumi, DLH Fokus Pada Penanganan Sampah

Smallest Font
Largest Font

INDOKLIKNEWS.COM, - Pascabencana alam gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Bandung, khususnya di wilayah Kertasari, Pangalengan dan Pacet pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung, Provinsi Jabar hingga pusat. 

Para relawan juga turut membantu pemerintah maupun masyarakat yang terdampak bencana alam gempa bumi tersebut. Bupati Bandung Dadang Supriatna pun menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi pada Rabu sore, sebagai tindaklanjuti penanggulangan pascabencana alam gempa bumi tersebut. 

"Dalam suasana prihatin pasca gempa bumi ini, banyak rumah-rumah warga yang terdampak. Sehingga dibangun titik-titik pengungsian di enam titik. Salah satu dampak dari konsentrasi di titik pengungsian yang tidak bisa dihindari adalah sampah," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Kabupaten Bandung Asep Kusumah di Kertasari, Kamis (19/9/2024).

Asep mengatakan bahwa pihaknya memberikan support, sesuai dengan arahan Bupati Bandung menyiapkan media tempat penampungan atau pengumpulan, yang nantinya akan diolah sampah tersebut sebelum didistribusikan ke TPA (Tempat Pengolahan Akhir Sampah). 

"Sementara kita siapkan dua kontainer dan 200 karung untuk bisa menampung  sampah pada masa awal sehingga tidak menggangu atau memberikan dampak sampah pada kesehatan para pengungsi terdampak gempa bumi," katanya.

Ia mengatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung telah menghadirkan Badega Lingkungan sejak Rabu (18/9/2024) sudah bergabung dengan para relawan lainnya untuk memberikan supporting apa yang bisa dilakukan.

"UPT Pelayanan Pengangkutan Ciparay juga sudah ditugaskan dengan beberapa armada dan kader B3S (Bandung Bedas Bersih Sampah) yang ada di Kecamatan Kertasari," katanya.

Asep mengatakan sampah yang berhasil dikumpulkan di bawa ke Puspa atau pusat edukasi pengelolaan sampah di Jelekong untuk diolah. 

"Sampah organik dipisahkan dari sampah anorganik. Sampah organik untuk pupuk dan maggot. Sampah anorganik untuk menjadi bahan RDF  (Refused Derived Fuel)," katanya.***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Daisy Floren
REDAKSI Admin

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow