indokliknews.com

Situs Media Informasi Aktual, Akurat, Terkini dan Inspiratif

Pascagempa Bumi, Para Siswa SDN Lebaksari Kertasari Alami Trauma, Belajar Dilangsungkan melalui Daring

Pascagempa Bumi, Para Siswa SDN Lebaksari Kertasari Alami Trauma, Belajar Dilangsungkan melalui Daring

Smallest Font
Largest Font

INDOKLIKNEWS.COM - Kegiatan belajar mengajar di lingkungan bangunan SDN Lebaksari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung pada Kamis (19/9/2024) dihentikan untuk sementara waktu. 

Mengingat bangunan SDN Lebaksari itu terkena dampak bencana alam gempa bumi pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB. Lima dari delapan ruang kelas di SD tersebut mengalami rusak berat, sedangkan tiga ruang kelas lainnya rusak ringan. 

Pada bangunan sekolah itu tampak mengalami kerusakan pada bagian dinding temboknya ambruk. Bahkan sebagian tembok dinding bangunan tersebut terancam ambruk. Begitu juga ada bagian atap bangunan sekolah yang ambruk.

Meski kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut diliburkan sementara waktu, namun para guru masih tetap datang ke sekolah tersebut. Dengan harapan pihak sekolah bisa berkoordinasi dengan pihak lainnya dalam penanganan perbaikan sekolah tersebut untuk kelangsungan kembali kegiatan belajar mengajar.

Kepala SDN Lebaksari Nia Sutarsih mengatakan bahwa berdasarkan instruksi pimpinan, bahwa kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu tidak dilaksanakan di sekolah. 

"Kegiatan belajar terus dilakukan, saat para siswa berada di rumah. Kegiatan belajar dilaksanakan secara daring. Jadi anak-anak tetap belajar di rumah, setelan diberi tugas oleh guru. Tapi guru bersama kepala sekolah tetap datang ke sekolah untuk memantau keadaan sekolah. Untuk mengantisipasi kejadian gempa bumi susulan," tuturnya. 

Ia mengatakan dengan datang ke sekolah, bisa memantau kondisi sarana prasarana sekolah, terutama yang mengalami kerusakan bisa segera diperbaiki.

"Hadir di sekolah untuk mengantisipasi orang-orang yang berniat tidak baik memanfaatkan situasi disaat terjadi gempa bumi," ujarnya.

Dia mengatakan, para guru dan kepala sekolah setiap hari datang ke sekolah. Sedangkan siswa tetap belajar di rumah, setelah diberi tugas oleh para gurunya.

"Kalau kondisinya sudah dipastikan aman, baru anak-anak kembali belajar di sekolah. Kalau masih ada gempa susulan, para siswa tetap belajar di rumah," katanya.

Ia mengatakan ada di antara siswa yang trauma dan sementara waktu enggan datang ke sekolah. "Ada orang tua yang bilang, kita tak mau pergi ke sekolah dulu karena takut anak-anak masih trauma. Anak-anak belajar daring sesuai dengan kondisi saja," ujarnya.

Ia mengatakan bangunan sekolah itu mengalami kerusakan capai 80 persen. Dari delapan ruang kelas yang ada di sekolah tersebut, lima ruang kelas mengalami rusak berat dan rusak  ringan tiga kelas.

"Pada saat kejadian Rabu (18/9/2024), kebetulan anak-anak sedang di luar karena sedang melaksanakan ujian sekolah. Kemarin Rabu pukul 9.30 WIB anak-anak sudah istirahat, sehingga anak-anak sedang di luar dan para gurunya istirahat di kantor," katanya.

Menurutnya, selama kejadian gempa bumi berlangsung, tidak ada anak-anak yang mengalami luka. "Alhamdulillah semua selamat. Tidak ada anak-anak yang tertimpa genting atau tertimpa barang-barang di sekolah karena semua siswa sedang di luar kelas," katanya.

Ia mengatakan pascakejadian gempa bumi, para siswa langsung dipulangkan dan dijemput oleh para orang tuanya ke sekolah.***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Daisy Floren
REDAKSI Admin

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow