indokliknews.com

Situs Media Informasi Aktual, Akurat, Terkini dan Inspiratif

Pelajaran dari Penjual Es Teh dan Gus Miftah

Pelajaran dari Penjual Es Teh dan Gus Miftah

Smallest Font
Largest Font

Oleh: Idat Mustari

Assalamu’alaikum wr. wb.

INDOKLIKNEWS.COM. Kab. Bandung, - Baru-baru ini, sebuah video viral menarik perhatian saya. Video itu menampilkan Pak Sunhaji, seorang penjual es teh, yang menjadi sasaran olok-olok dengan lontaran kata kasar dari Gus Miftah seorang tokoh publik dan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama.

Dalam video tersebut, wajah Pak Sunhaji terlihat diam, dikelilingi kerumunan jamaah pengajian yang menyaksikan kejadian itu.

Melihat cuplikan tersebut, hati saya terusik. Ada dua reaksi spontan yang muncul:

1. Kesedihan, karena melihat Pak Sunhaji yang hanya diam tanpa perlawanan.

2. Kemarahan, karena seorang tokoh agama seperti Gus Miftah seharusnya tahu betul makna ayat dalam QS. Al-Hujurat ayat 11:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan laki-laki merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri, serta jangan memanggil dengan gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk setelah iman. Barang siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Namun, setelah merenung lebih dalam, saya menyadari bahwa dua reaksi awal saya itu tidak sepenuhnya benar. Mengapa? Karena ternyata Pak Sunhaji tidak merasa sedih. Sebaliknya, Allah SWT justru membukakan pintu rezeki dan kemuliaan untuknya setelah kejadian tersebut.

Sejak video itu viral, simpati masyarakat mengalir deras kepada Pak Sunhaji. Banyak pihak yang memberikan hadiah, termasuk uang untuk modal usaha, tawaran umrah, hingga beasiswa untuk anak-anaknya. Peristiwa ini seolah menjadi bukti nyata firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 216:

“Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal itu baik untuk kalian. Dan boleh jadi kalian menyukai sesuatu, padahal itu buruk untuk kalian. Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui.”

Allah SWT menunjukkan kebesaran dan keadilan-Nya. Dari hinaan manusia, Allah mengubah hidup Pak Sunhaji menjadi lebih baik. Jika kejadian malam itu tidak terjadi, mungkin simpati dan rezeki melimpah ini tidak akan datang kepadanya.

Sebagai seorang manusia, saya belajar banyak dari peristiwa ini. Rasa kesal dan antipati saya terhadap Gus Miftah ternyata tidak berdasar. Justru, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada beliau. Karena melalui ucapannya, Allah memperlihatkan bahwa kebaikan bisa muncul bahkan dari hal yang tampak buruk.

Terima kasih, Gus Miftah. Karena Anda, hidup Pak Sunhaji berubah menjadi lebih baik. Saya pun belajar untuk tidak terlalu cepat menghakimi dan lebih banyak mengambil hikmah dari setiap peristiwa.***

Penulis Pemerhati Sosial dan Keagaaman Tinggal Di Bandung

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
REDAKSI Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow