Peletakan Batu Pertama Pembangunan BLK PW Muslimat NU Jabar, Bupati Bandung Merasa Bangga dan Bahagia
INDOKLIKNEWS.COM, - Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (PW Muslimat NU) Jabar di Desa Sumber Sari Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.
Peletakan batu pertama pembangunan BLK PW Muslimat NU Jabar pada Senin (5/8/2024) itu dibangun di lahan wakaf atau aset milik PWNU Jabar. Pembangunan BLK itu untuk pendidikan dan pelatihan tata boga, tata busana atau desain tata busana dari bahan produk tekstil.
Selain Bupati Bandung, Ketua Tanfidziyah PWNU Jabar KH Juhadi Muhammad, juga jajaran pengurus PW Muslimat NU Jabar, PCNU Kabupaten Bandung, PC Muslimat NU maupun PC Fatayat NU Kabupaten Bandung, dan pihak lainnya juga turut hadir. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung Rukmana dan Kabag Kesra Kabupaten Bandung, jajaran Forkopimcam Ciparay, Kepala Desa Sumbersari juga turut hadir.
Didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, Bupati Bandung mengaku bangga dan bahagia dengan dilaksanakannya peletakan batu pertama pembangunan BLK PW Muslimat NU Jabar yang dibangun di Desa Sumbersari tersebut.
"Saya sangat bahagia dengan hadirnya BLK di Muslimat, ini pencerahan dan menjadikan kami bahagia dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung," tutur Bupati Bandung dalam sambutannya.
Kenapa? Karena memang saat ini, imbuh Dadang Supriatna, perlu ada gerakan nyata, terutama dari kaum ibu-ibu.
"BLK ini untuk mempersiapkan ibu-ibu yang mempunyai profesi, khususnya di bidang tata rias, tata busana atau desain tata busana," ungkapnya.
Artinya, kata dia, dengan adanya pembangunan BLK ini bagaimana pengurangan dan mengurangi angka pengangguran.
"Untuk itu, pembangunan BLK ini saya sangat menyambut baik. Walaupun ini milik Muslimat Jabar, tapi bisa dimanfaatkan oleh warga Kabupaten Bandung," ujarnya.
Dadang Surpiatna, yang akrab disapa Kang DS, mengaku bahwa pihaknya sangat antusias bahwa se-Jabar dihadirkan ke Desa Sumbersari untuk mengadakan pelatihan-pelatihan.
"Dan tentunya kedepannya akan dijadikan suatu tempat, untuk bisa menjawab tantangan kita," sebutnya.
Karena menghadapi Indonesia Emas 2045, Kang DS mengungkapkan, ada lima hal yang perlu dilakukan dan persiapkan. Di antaranya peningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi.
"Saat ini, warga Indonesia kalau kita tidak dipersiapkan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia. Termasuk profesi atau skill," ujarnya.
Kang DS mengungkapkan dengan hadirnya BLK Muslimat Jabar ini yang ada di Kabupaten Bandung, sangat bahagia dan bangga.
"Mudah-mudahan ini dijadikan suatu tempat yang bisa melahirkan ibu-ibu yang profesional di bidang tata busana, yang tentunya bisa dikolaborasikan dengan kegiatan-kegiatan lainnya yang pada akhirnya bisa menghasilkan," tuturnya.
Kang DS berharap, BLK ini bukan hanya tempat saja, tetapi harus ada follow-up kedepannya.
"Bukan hanya membentuk dan mendapatkan sertifikasi saja, tapi harus ada follow-up dan tindaklanjutnya," harapnya.
Apabila sudah dilatih, ia mengatakan, apakah kedepannya dipersiapkan untuk menjadi karyawan, pegawai atau pengusaha. "Kalau jadi pengusaha, kita sudah menyiapkan program modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan," katanya.
"Kenapa ini digulirkan? Karena saya tidak mau, umat kita atau warga kita Kabupaten Bandung terjebak oleh bank emok dan pinjol. Maka saya instruksikan kepada seluruh kepala desa, kalau masih ada bank emok di desa masing-masing, tolong untuk diusir. Jangan sampai ada bank emok di Kabupaten Bandung," imbuhnya.
Kang DS menyebutkan adanya program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu, sebagai bentuk jawaban nyata dan riil ada di lapangan.
"Mudah-mudahan dengan adanya BLK ini bisa kolaborasi kedepannya," harapnya.
Bupati Bedas juga berharap kepada Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung untuk memantau BLK tersebut dalam pelaksanaannya.
"Tentu hal itu untuk menjawab harapan dan keinginan dari PW Muslimat NU Jabar," katanya.
Kang DS juga mengungkapkan bahwa jalan inspeksi Citarum yang ada di jalur jalan pembangunan BLK itu akan dimohon atau meminta izin ke bagian inspeksi Citarum supaya jalan inspeksi tersebut diserahkan ke pemerintah daerah.
"Apabila sudah diserahkan kepada pemerintah daerah, maka insya Allah kita akan prioritaskan untuk adanya pelebaran jalan. Termasuk jalannya, saya akan minta izin untuk dijadikan nama jalan KH. Hasyim Azhari," katanya.
Kang DS juga mengungkapkan jadi Bupati Bandung ingin memuliakan ulama dan ingin masuk surga. Ia juga mengungkapkan bahwa PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Bandung yang semula Rp 960 miliar, saat ini sudah mencapai Rp 1,5 triliun. APBD Kabupaten Bandung yang semula Rp 4,6 triliun, saat ini sudah mencapai 7,51 triliun.
Ia juga menyebutkan bahwa Kabupaten Bandung sudah menerima 360 penghargaan.
"Alhamdulillah, Kabupaten Bandung menjadi nominasi tiga besar untuk menjadi kabupaten/kota percontohan anti korupsi dari KPK RI," jelasnya.***
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow