Pergerakan Tanah, Longsor dan Banjir Terjang Cicalengka dan Nagreg, BPBD Ingatkan Hal Ini
INDOKLIKNEWS.COM,Bandung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi ancaman bencana longsor atau gerakan tanah saat memasuki turun hujan deras. Mengingat, berdasarkan informasi dan hasil analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga bulan Maret 2024 ini masih berpotensi banyak curah hujan.
Himbauan yang disampaikan Pemkab Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ini mencatat sejumlah kejadian bencana longsor maupun gerakan tanah yang disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi, selain banjir atau genangan air.
Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, potensi ancaman bencana longsor atau gerakan tanah yang terjadi di dataran tinggi seperti kawasan pegunungan, perbukitan harus menjadi kewaspadaan bersama.
“Terutama bagi masyarakat yang rumahnya berada di kawasan lereng, kaki gunung maupun perbukitan. Itu harus meningkatkan kewaspadaan, terutama pada kawasan lahan yang labil yang dapat memicu terjadinya pergerakan tanah atau bencana longsor,” tutur Uka Suska dalam keterangannya di Soreang, Kamis (7/3/2024).
Uka Suska menerangkan telah terjadi pergerakan tanah di Kampung Cikahuripan RT 01/RW 09 Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Rabu (6/3/2024) pukul 15.30 WIB.
“Penyebab kejadian pergerakan tanah itu setelah turun hujan dengan intensitas deras dan labil-nya konstur
tanah di wilayah tersebut, berdampak pada pergerakan tanah di wilayah Kecamatan
Cicalengka,” kata Uka Suska.
Ia menjelaskan dampak pergerakan tanah itu, satu rumah milik Uum Hidayat mengalami rusak ringan akibat dinding tembok rumah jebol akibat tidak kuat menahan gerakan tanah setelah turun hujan deras.
“BPBD langsung turun ke lapangan untuk melakukan penanganan,” katanya.
BPBD Kabupaten Bandung turut menangani terjadinya pergerakan tanah/longsor di
Kampung Durung Kidul
RT 05/RW 04 Desa Bojong
Kecamatan Nagreg
Kabupaten Bandung. Selain itu kejadian banjir di Desa Ganjar Sabar,
Desa Citaman, Desa Nagreg
Kecamatan Nagreg
Kabupaten Bandung.
“Penyebab kejadian longsor, yaitu turun hujan dengan intensitas deras dan labil-nya konstur tanah di wilayah tersebut, berdampak pada pergerakan tanah atau longsor di wilayah Kecamatan Nagreg,” kata Uka Suska.
Ia menyebutkan dampak kejadian longsor, satu unit rumah terdampak material tanah dan mengalami kerusakan pada bangunan rumah.
“BPBD juga turut mengamati dua unit rumah terancam longsor di kawasan tersebut,” katanya.
Uka Suska juga turut mengutarakan penyebab kejadian banjir di sejumlah titik di kawasan Nagreg.
“Penyebab kejadian banjir, yaitu turun hujan dengan intensitas deras di wilayah Kabupaten
Bandung, terutama di wilayah Kecamatan Nagreg,
sehingga debit air sungai meluap dan berdampak pada pemukiman warga,” katanya.
Hasil pantauan di lapangan, kata dia, tiga rumah warga yang dihuni 3 kepala keluarga atau 9 jiwa di Kampung Ganjar Sabar RT 01/RW 17, Desa
Ganjar Sabar Kecamatan Nagreg terendam banjir dengan ketinggian air antara 30 – 50 cm.
Sama halnya di Kampung Pasanggrahan Kidul RT 03/RW 07,
Desa Ganjar Sabar terendam genangan air setinggi 30 – 70 cm, yaitu empat rumah warga yang dihuni 4 kepala keluarga dan 13 jiwa yang terdampak dan di kawasan lainnya.
Uka Suska menginformasikan terjadinya banjir di Kampung Cikopo
RT 01/RW 01 Desa Babakan Peuteuy
Kecamatan Cicalengka
Kabupaten Bandung.
“Banjir di kawasan tersebut akibat debit air Sungai Cibodas meningkat dan meluap ke pemukiman warga. Akibatnya, 29 unit rumah yang dihuni 20 kepala keluarga dan 78 jiwa terdampak banjir. 8 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat aman,” katanya.
Sementara itu, Camat Cicalengka Cucu Hidayat mengatakan, bahwa dinding tembok rumah yang jebol kurang lebih 4 meter milik Uum Hidayat di Kampung Cikahuripan RT 01/RW 09 Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka sekitar pukul 15.30 WIB itu dihuni 6 anggota keluarga.
“Kejadiannya sekitar jam 15.30, akibat curah hujan tinggi sehingga dinding tembok rumah yang menahan tanah tidak kuat dan mengakibatkan dindingnya jebol kurang lebih 4 meter. Tidak ada korban jiwa dan barang rumah tangga pun terselamatkan,” kata Cucu.
Ia mengatakan penanganan awal dilakukan oleh pemilik rumah dibantu tetangga dan perwakilan pengurus ikut membantu membereskannya sehingga sudah aman.
“Tindak lanjut yang punya rumah / korban, pengurus RT, RW beserta Pemdes Nagrog mengadakan musyawarah,” katanya.(kos)**
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow