Sambil Ngabuburit, Bupati Bandung Laksanakan Rembug Bedas di Desa Jatisari
INDOKLIKNEWS.COM,Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna melaksanakan Rembug Bedas ke-91 di Aula Desa Jatisari Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, Rabu (13/3/2024) sore.
Sebelumnya pada hari yang sama, Bupati Bandung melaksanakan Rembug Bedas ke-90 di Aula Desa Ciluncat Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung.
Pelaksanaan Rembug Bedas kali ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, merupakan hari pertama melaksanakan Rembug Bedas di bulan penuh berkah ini.
Bupati Bandung Dadang Supriatna didampingi Bunda Bedas Emma Dety Dadang Supriatna pada pelaksanaan Rembug Bedas tersebut. Hadir para kepala dinas maupun kepala badan di lingkungan Pemkab Bandung, selain jajaran Forkopimcam Kecamatan Kutawaringin.
Sejumlah unsur dari kalangan Ketua RT, Ketua RW, PKK, Posyandu, LPMD, Perangkat Desa, BPD, tokoh masyarakat, guru ngaji, tokoh pemuda, ormas maupun organisasi kepemudaan turut menyambut kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu.
Rembug Bedas yang dilaksanakan di Desa Jatisari dalam suasana sambil ngabuburit karena bertepatan dengan pelaksanaan puasa di bulan suci Ramadan. Umumnya, berbagai pihak yang hadir sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadan.
Hadirnya Bupati Bandung disambut banyak pihak dengan antusias. Pelaksanaan Rembug Bedas ini dalam rangka menjalin silaturahmi antara Bupati Bandung dengan masyarakat.
Pada Rembug Bedas itu turut ditayangkan video 13 program Bupati Bandung. Di antaranya, tiga program unggulan Bupati Bandung, yakni pemberian insentif dan BPJS Ketenagakerjaan serta Kesehatan untuk guru ngaji. Selain itu, pemberian pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan, kartu tani Sibedas dan 13 program prioritas lainnya.
Bupati Dadang Supriatna memberikan kesempatan kepada sejumlah pihak yang hadir untuk melaksanakan dialog/diskusi atau tanya jawab. Apa yang disampaikan sejumlah warga itu berkaitan dengan pertanyaan, tanggapan, saran dan masukan tentang 13 program Bupati Bandung dan hal lainnya.
Hamdan, warga Desa Jatisari, turut mengapresiasi melalui pelaksanaan Rembug Bedas tersebut. “Pelaksanaan Rembug Bedas ini sangat luar biasa, karena para pejabat turun langsung ke lapangan untuk mensosialisasikan program-program Pak Bupati Bandung. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat umum,” katanya.
Pada kesempatan itu, Hamdan turut bertanya kepada Bupati Bandung terkait program insentif guru ngaji, karena masih ada guru ngaji di Desa Jatisari yang belum mendapatkan program tersebut. Ia mempertanyakan regulasi dan persyaratan yang mendapatkan program insentif guru ngaji.
Rudi, warga Desa Jatisari lainnya, mengungkapkan bahwa program unggulan atau program prioritas Bupati Bandung, khususnya program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan, karena masih ada warga yang belum tahu.
Agus Hendrayana, Ketua RW di Desa Jatisari, menginformasikan kondisi jalan rusak di Desa Jatisari.
“Saya minta kepada pemerintah untuk mendahulukan perbaikan jalan desa di Desa Jatisari,” katanya.
Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung merespon apa yang menjadi pertanyaan dan harapan masyarakat tersebut. Di antaranya berkaitan dengan harapkan masyarakat untuk perbaikan jalan di Desa Jatisari. Di Desa Jatisari sepanjang 4 km masih rusak, dan diharapkan bisa diperbaiki secara bertahap.
“Kumaha caranya, jalan harus diperbaiki. Minimal bisa diperbaiki secara bertahap sepanjang 1 sampai 2,5 km dulu,” katanya.
Terkait dengan pertanyaan warga tentang insentif guru ngaji, Bupati Bandung mengatakan bahwa Pemkab Bandung sudah menyiapkan kuota untuk 17.000 guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar.
“Kriteria guru ngaji ini, yaitu memiliki kemampuan dan tidak terikat pendidikan formal. Mendapatkan insentif Rp 350.000/bulan, dan kartu BPJS Kesehatan untuk empat orang anggota keluarga. Disaat guru ngaji meninggal dunia, keluarganya mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta. Itu manfaatnya BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, mengungkapkan Pemkab Bandung sudah menerima 305 penghargaan selama 2 tahun 10 bulan dirinya menjadi Bupati Bandung.
Kang DS pun turut menjelaskan tentang pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan, sebagaimana yang diungkapkan warga. Tujuannya, untuk memberantas bank emok.
“Bank emok ini merusak karakter masyarakat karena bunganya 28 persen per bulan. Kalau ini dibiarkan bahaya bagi masyarakat,” katanya.
Kang DS mengatakan, program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kang DS mengatakan, bahwa Pemkab Bandung memprogramkan 88.000 petani di Kabupaten Bandung untuk mendapatkan hibah. Sebelumnya, Pemkab Bandung sudah mengelontorkan anggaran hibah Rp 25 miliar untuk 50.000 petani, dan sisanya 33.000 petani lagi akan mendapatkan program hibah secara bertahap.
“Diharapkan kedepannya bisa dianggarkan lagi sebesar Rp 40 miliar untuk pemberian hibah kepada 88.000 petani di Kabupaten Bandung,” katanya.
“Kami atas nama pemerintah Kabupaten Bandung mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Bandung,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jatisari H. Dayat Hidayat mengucapkan selamat datang kepada Bupati Bandung dan rombongan. Ia pun mengapresiasi Desa Jatisari mendapatkan kesempatan melaksanakan Rembug Bedas.(kos)**
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow