Sobat LH Kreatif, Sinergitas Pemkab Bandung dan Desa Edukasi Pilah Pilih Olah Sampah Organik dan Pemanfaatannya
INDOKLIKNEWS.COM, - Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus meningkatkan sinergitas dengan pemerintahan desa dan kecamatan dalam penanganan/pengelolaan sampah organik dan anorganik yang dihasilkan rumah tangga melalui inovasi desa.
Untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam mengelola sampah, DLH Kabupaten Bandung bersama Pemerintah Desa Kopo Kecamatan Kutawaringin melaksanakan acara dengan tema "Penguatan Sosialisasi dan Edukasi Pilah Pilih Olah Sampah Organik dan Pemanfaatan Sampah Organik".
Kegiatan Sobat LH Kreatif tersebut sudah digulirkan sejak Rabu (9/10/2024) lalu yang dilakukan secara berkesinambungan pada setiap harinya dalam pengelolaan sampah.
Kegiatan yang dihadiri Pjs. Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah itu dilaksanakan di lokasi Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R)/Bank Sampah Induk Leuwihuut di RW 13 Desa Kopo Kecamatan Kutawaringin.
Berdasarkan informasi dari DLH Kabupaten Bandung pada Selasa (15/10/2024) pagi, pengelolaan sampah itu dengan strategi penanganan sampah organik rumah tangga melalui media edukasi kontainer sampah organik rumah tangga.
Tahap pertama diterapkan di 3 RW yaitu RW 3, 4, dan 5 Desa Kopo Kecamatan Kutawaringin, untuk kemudian dikembangkan di setiap permukiman masyarakat.
Kepala DLH Asep Kusumah sangat mengapresiasi sinergitas Kepala Desa Kopo yang mendukung program Pemkab Bandung melalui edukasi pilah pilih olah sampah organik dan pemanfaatan sampah organik.
Kepala Dinas LH Kabupaten Bandung pun turut memberikan arahan kepada para Kepala Desa yang juga telah disampaikan kepada para Camat se-Kabupaten Bandung pada saat penandatanganan komitmen bersama upaya penanganan dan pengurangan sampah pada hari Kamis (10/10/2024).
"Untuk desa-desa yang lain kiranya bisa belajar dan komparatif tentang 'sukses story', termasuk tantangan dan hambatan yang dilalui sehingga bisa menjadi inspirasi untuk diterapkan sesuai situasi dan kondisi masing-masing desa," katanya.
Pada saat itu, Kepala Desa Kopo Entang Suryana, mendeklarasikan Desa Kopo, sebagai salah satu lokasi intervensi program unggulan Strategis Kampung BEDAS Desa, sebagai "Desa Mandiri Pengelolaan Sampah". Kampung BEDAS Desa ini adalah bagian dari upaya Bebenah Desa Sejahtera di Kabupaten Bandung, atas inisiasi DLH Kabupaten Bandung.
Entang Suryana menuturkan, pengelolaan sampah di Desa Kopo didukung adanya 3 Bank Sampah, yaitu Bank Sampah di RW 09 dan RW 11, serta Bank Sampah Induk Leuwihuut.
Untuk diketahui, katanya, Bank Sampah Induk Leuwihuut pada tahun 2023 dilengkapi dengan TPS3R yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bandung.
"Bank Sampah Leuwihuut melayani 2.391 kepala keluarga, bahkan telah bekerja sama dengan rumah makan dan sekolah," katanya.
Dijelaskannya, Bank Sampah di Desa Kopo menangani sampah organik maupun anorganik.
"Sampah organik dikelola dengan budidaya magot, selanjutnya memanfaatkan magotnya menjadi pakan ayam petelur, lele, dan itik, sementara kasgotnya dimanfaatkan untuk pupuk organik," tuturnya.
Di hadapan Kepala DLH, Kepala Desa Kopo menyampaikan bahwa dengan visi menjadi "Sentra Budidaya Magot di Kecamatan Kutawaringin" antara lain dengan mengembangkan ternak DOC (Day Old Chicks) ayam, DOC bebek, itik pedaging dan petelur.
Untuk itu, Entang Suryana berharap bisa bekerja sama dengan desa-desa sekitar dalam pengelolaan sampah organik.
"Bagi kami budidaya magot sangat menjanjikan, baik dari aspek lingkungan yaitu tertanganinya sampah organik, maupun dari segi ekonomi. Adapun sampah anorganik dimanfaatkan dan dijual," ujarnya.
Untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah itu, Kepala Desa Kopo mendistribusikan 500 kontainer/wadah sampah organik kapasitas 5 kg kepada warga RW 4, 5, dan 6, yang bersumber dari Anggaran Dana Desa.
"Wadah tersebut ditempatkan di rumah-rumah warga untuk menampung sampah organik, yang akan dikumpulkan oleh petugas dan dimanfaatkan untuk budidaya magot," katanya.
Menurutnya, untuk sampah organik yang terkumpul tersebut akan dibeli oleh TPS3R Leuwihuut dengan harga Rp 300 per kg. Selanjutnya, Kepala Desa berpesan agar warga lebih sadar, peduli, dan disiplin dalam menangani masalah lingkungan, khususnya pengelolaan sampah.
Hadir di lokasi acara, Camat Kutawaringin Asep Ruswandi mengungkapkan bahwa pihaknya akan memfasilitasi kerjasama antar desa dalam pengelolaan sampah organik di Desa Kopo tersebut.
Di acara itu, DLH menyampaikan pesan penting, yakni d𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 s𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭 𝐁𝐞𝐝𝐚𝐬, b𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 m𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 l𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧, m𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 p𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐛𝐚𝐧, m𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 k𝐞𝐬𝐞𝐣𝐚𝐡𝐭𝐞𝐫𝐚𝐚𝐧. 𝐒𝐚𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐌𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐏𝐚𝐡𝐥𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐠𝐢 𝐋𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧.***
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow