Soft Launching Buku Bedas Manunggal, Teguh Purwayadi: Di Era Modern, Literasi Kunci Utama Membangun Masyarakat Cerdas
INDOKLIKNEWS.COM, - Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung H. Teguh Purwayadi mengatakan dalam era modern yang terus berkembang, literasi menjadi kunci utama untuk membangun masyarakat yang cerdas, kreatif dan kompetitif.
"Indeks pembangunan literasi masyarakat di Kabupaten Bandung tahun 2023 berada pada angka 53,70 poin. Masuk dalam kategori sedang, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya terukur untuk meningkatkan pembangunan sarana literasi sesuai indikator yang telah ditetapkan," kata Teguh pada kesempatan Soft Launching Buku Bedas Manunggal dan siraman rohani bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung di Gedung Moh Toha Kabupaten Bandung, Rabu (7/8/2024).
Teguh mengatakan, bahwa tingkat kegemaran membaca masyarakat Kabupaten Bandung masih rendah, yaitu di angka 45,93 poin. "Yang mana masuk kategori sedang, sehingga perlu ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan literasi yang dapat meningkatkan minat baca masyarakat," tuturnya.
Disebutkannya, beberapa survei menyatakan, minta baca di Indonesia masih rendah. Hasil survei salah satu lembaga survei, mengenai minat baca masyarakat Indonesia menempatkan Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa peringkat literasi peserta didik di Indonesia berada di posisi 62 dari 70 negara.
"UNISCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Menurut data UNISCO minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Hanya 0,001 persen. Artinya 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca," ujarnya.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian dan tindakan yang lebih serius dari semua pihak," imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Teguh, upaya peningkatan literasi harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan manusia yang cerdas dan berdaya saing.
"Selama ini Bapak Bupati Bandung dan Bunda Literasi memiliki kepedulian terhadap pembangunan literasi masyarakat di Kabupaten Bandung. Ini sangat berdampak kepada peningkatan indeks pembangunan literasi masyarakat," ujarnya.
Kepedulian itu, kata Teguh, pemberian motor baca (Torca) kepada 31 kecamatan di Kabupaten Bandung. Selain penambahan dua unit mobil perpustakaan keliling, penyerahan wakaf buku ke setiap desa dari tahun 2022 sampai 2024.
"Jumlah buku yang telah disalurkan ada sebanyak 15.000 eksemplar," katanya.
Teguh juga di Kabupaten Bandung sudah tercatat 4.620 bunda literasi, dari mulai bunda literasi di kabupaten hingga ke tingkat RW.
"Kami sangat berbangga hati karena bunda literasi di Kabupaten Bandung telah tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai bunda literasi terbanyak di Indonesia," ungkapnya.
Berbagai kegiatan literasi, katanya, bersinergi dengan sekolah tingkat SD, SMP, SMA, seperti wisata literasi, safari literasi dan lain-lain.
"Berbagai inovasi di bidang perpustakaan menjadi daya tarik bagi masyarakat, sehingga setiap hari kunjungan masyarakat ke perpustakaan Kabupaten Bandung tidak kurang dari 200 orang," jelasnya.
Ia juga menyebutkan, Dispusip memiliki 11 mitra literasi yang aktif. Mulai dari Bunda Literasi, Paguyuban Duta Baca, Leksam Bedas, DPMD, Forum pendongeng, Yayasan Mutiara, masyarakat pengguna perpustakaan Kabupaten Bandung dan lain-lain.
Teguh mengatakan Bupati Bandung dan Bunda Literasi merupakan satu-satunya pasangan kepala daerah di Indonesia yang menghasilkan buku.
"Silahkan di cek bapak ibu. Bapak Bupati Bandung sebelumnya telah menghasilkan karya, berupa buku berjudul Pancasila dan Kewarganegaraan. Penulisan buku ini didasarkan keprihatinan Bapak Bupati terhadap anak-anak muda yang belum paham mengenai butir-butir Pancasila," tuturnya.
Kemudian, imbuhnya, Bunda Literasi Kabupaten Bandung menghasilkan karya berupa buku berjudul Aku Pahlawan Lingkungan.
"Buku ini dilatarbelakangi kekhawatiran bahwa Kabupaten Bandung menghasilkan 1.200 sampai 1.300 ton sampah per hari," katanya
Hal ini, kata Teguh, menjadi kepedulian Bunda Literasi untuk menerbitkan buku tersebut dengan tujuan mengedukasi anak-anak sejak dini.
"Buku tersebut tersebar di toko-toko buku seluruh Indonesia," ucapnya.
Sebelumnya, katanya, Bupati Bandung telah meluncurkan Buku Bedas bersama Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia atau IPARI Kabupaten Bandung dengan judul Oase Hikmah dan Ijtihad.
Ia menyebutkan, Soft Launching Buku Bedas Manunggal karya Bupati Bandung Dadang Supriatna ini, dan Soft Launching buku-buku siswa kelas 7, kelas 8 dan kelas 9 sebanyak enam judul, sehingga total buku yang dilaunching sejumlah 7 judul buku.
"Bertepatan juga pada tanggal 7 Agustus yang merupakan hari lahir Bapak Bupati Bandung Dadang Supriatna yaitu 7 Agustus 1971. Semoga bapak senantiasa diberikan kesehatan, kelancaran, keberkahan, amanah serta tetap menjadi sosok yang inspiratif," katanya.
Teguh mengatakan, buku Bedas Manunggal merupakan buah karya terbaru Bupati Bandung bekerjasama dengan Penerbit Erlangga. Bedas Manunggal merupakan sebuah landasan filosofis dan praktis.
"Yang menggabungkan kekuatan budaya Sunda dengan nilai nilai agama Islam, khususnya dari Al-Qur'an," ujarnya.
Menurutnya, konsep Bedas diartikan kekuatan dan tenaga besar yang harus dimiliki oleh para ASN dan OPD di Kabupaten Bandung.
"Bapak Bupati Bandung mengaitkan setiap aspek pelayanan publik, dan pemerintahan dengan ayat-ayat suci Al-Qur'an untuk menanamkan karakter kuat dan agamis di kalangan aparatur negara. Serta mendorong kita semua untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati," tuturnya.
"Begitu besarnya perhatian Bapak Bupati Bandung, dan Bunda Literasi terhadap perkembangan literasi di Kabupaten Bandung. Maka dari itu kita patut memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi Bapak Bupati dan Bunda Literasi kita. Semoga dengan dukungan yang luar biasa dari Bapak Bupati Bandung dan Bunda Literasi dapat membawa Kabupaten Bandung semakin Bedas dalam hal literasi," tuturnya.(Adv)*
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow