Sukses Belum Tentu Bahagia

Oleh : Idat Mustari

Arti sukses menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berhasil. Berhasil meraih sesuatu. Berhasil mewujudkan cita-cita. 

Seorang atlet dianggap sukses setelah memenangkan pertandingan di sebuah kejuaraan. Seorang politikus sukses setelah terpilih jadi anggota dewan. Seorang mahasiswa sukses setelah berhasil lulus ujian. Seorang artis sukses setelah berhasil meraih popularitas. Tentu untuk sukses tidaklah mudah. Tak ada kesuksesan tanpa perjuangan. No gain without pain.

Namun kenikmatan kesuksesan itu sebentar. Seringkali setelah berhasil meraih yang diperjuangkan muncul dikemudian kecemasan, ketakutan. Seringkali pula sukses mengorbankan hal-hal yang indah dalam kehidupan, seperti pertemanan, bahkan kehilangan keintiman dalam keluarga.

Bahkan mungkin kita pernah mendengar kisah hidup orang sukses yang berakhir tragis. Beberapa diantaranya bahkan sempat mengalami gangguan mental, seperti depresi, sebelum mengakhiri hidupnya. Hal ini membuktikan bahwa kesuksesan itu bukanlah segalanya. 

Ada pebisnis sukses tetapi telah kehilangan kemampuannya memperhatikan anak-istrinya. Waktunya habis untuk bekerja dan bekerja. Ada orang sukses tetapi emosinya tak terkendali, mudah tersinggung, mudah marah. Ada orang sukses tapi sulit tidur. Ini membuktikan bahwa kekayaan, popularitas, kekuasaan tak berarti membawa kebahagiaan.

Kebahagiaan, sejatinya datang dari kemampuan mengelola rasa kepuasan. Seseorang meskipun sukses tak akan bahagia jika tidak memiliki rasa kepuasan. Rasulullah saw bersabda,”Hendaklah kamu puas dengan apa yang telah Allah bagikan untuk kamu, maka kamu akan menjadi manusia yang paling kaya.”

Namun sayang, kita belum bisa mengamalkan petuah Nabi saw itu, hingga kita terus memupuk perasaan tidak puas. Kita kehilangan kemampuan bersyukur dengan apa yang ada ditangan, tetapi terus menghayal menginginkan sesuatu yang tidak ada di tangan.

Semoga Allah memberikan kemampuan kepada kita agar bisa bersyukur atas nikmat-Nya sebab hanya dengan itu kita bisa bahagia.  Yang sukses belum tentu bahagia, tetapi yang bahagia pasti sukses. Dan semoga saja itu adalah kita.***

Penulis : (Pemerhati Sosial dan Keagamaan).