Torca Selalu Dihadirkan Pada Giat PKK di Desa maupun di Lingkungan SD dan SMP
INDOKLIKNEWS.COM, - Pemerintah Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung terus melakukan langkah-langkah ikhtiar untuk mengoptimalkan pemanfaatan motor baca (Torca) yang didistribusikan ke semua kecamatan, khususnya di kecamatan itu.
Torca ini merupakan bagian dari program prioritas Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung. Torca ini adalah untuk menumbuhkan minat baca masyarakat, khususnya para pelajar dalam upaya mengurangi penggunaan gadget.
Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Camat Ibun Agus Rustandi mengatakan bahwa setiap kegiatan TP PKK Kecamatan Ibun, Torca ini selalu dihadirkan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Tiap ada kegiatan PKK di desa-desa yang ada di Kecamatan Ibun, Torca ini selalu dihadirkan. Selain itu, Torca juga kita upayakan untuk dihadirkan di sekolah-sekolah, baik di lingkungan SD, SMP, dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatannya," jelas Agus di Kecamatan Ibun, Rabu (10/7/2024).
Menurutnya, untuk pengayaan buku bacaan di Torca itu, pemerintah kecamatan juga turut berkontribusi dalam pengadaan buku bacaan untuk kebutuhan para siswa SD, SMP maupun masyarakat umum.
"Buku untuk anak-anak PAUD dan TK juga kita fasilitasi," katanya.
Agus mengatakan, setiap kali Torca ini dihadirkan di sejumlah kegiatan maupun di sekolah, Torca menjadi perhatian para peminat baca buku.
"Baik saat berada di sekolah maupun kegiatan di desa. Bisa dilihat saat kegiatan di Desa Mekarwangi, banyak anak-anak maupun orang dewasa dan ibu-ibu yang berkunjung ke Torca, hanya untuk membaca buku," tuturnya.
Untuk mendukung pengadaan buku bacaan guna kepentingan masyarakat luas, Bupati Bandung selalu memberikan bantuan wakaf buku yang difasilitasi Dinas Perpustakaan dan Arsip.
"Wakaf buku itu diserahkan Bapak Bupati Bandung pada giat Rembug Bedas, yang dilaksanakan di empat desa Kecamatan Ibun, yakni Desa Ibun, Dess Sudi, Desa Lampegan dan Desa Laksana. Masing-masing desa mendapatkan bantuan wakaf buku masing-masing sebanyak 100 buku," katanya.
Disebutkan Agus, wakaf buku itu dikelola oleh masing-masing Bunda Literasi Desa. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan wakaf buku itu, imbuhnya, di desa difasilitasi pojok baca yang dilengkapi dengan ruangan khusus.
"Ada pula buku-buku itu disediakan di rak atau tempat penyimpanan buku di ruang pelayanan kantor desa. Dengan harapan buku itu mudah diakses oleh masyarakat, untuk menambah wawasan atau ilmu pengetahuan," harapnya.
Untuk meningkatkan minat baca masyarakat, katanya, Bunda Literasi terus-menerus menyerukan dan mengajak masyarakat untuk membaca buku.
"Hal itu bagian dari sosialisasi dalam meningkatkan minat baca. Selain itu, Bunda Literasi juga selalu memberikan contoh dalam upaya pemanfaatan buku bacaan itu," katanya.***
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow