indokliknews.com

Situs Media Informasi Aktual, Akurat, Terkini dan Inspiratif

Bupati Dadang Supriatna: Ini Cara Pemkab Bandung Menangani Sampah Organik dan Anorganik

Bupati Dadang Supriatna: Ini Cara Pemkab Bandung Menangani Sampah Organik dan Anorganik

Smallest Font
Largest Font

INDOKLIKNEWS.COM,Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa ketika berbicara sampah, bahwa itu bagian dari keseharian manusia dan bagian dari hasil prilaku manusia.

“Tentu semua konsekuensi dari kebutuhan hidup kita. Apalagi kita tahu selama bulan suci Ramadan 1445 Hijriah lalu, itu aktivitas konsumsi masyarakat meningkat sehingga dampaknya penumpukan sampah yang bertambah,” kata Bupati Bandung didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah usai halal bihalal di Dome Bale Rame Soreang, Selasa (16/4/2024).

Termasuk di hari Raya Idul Fitri, imbuh Dadang, kawasan Kabupaten Bandung yang berada di kawasan jalur mudik dan jalur wisata.

“Tentu ini harus dijawab secara produktif. Makanya kita selama bulan Ramadan dan selama Hari Raya Idul Fitri, ada sejumlah armada yang disiapkan untuk meminimalisir tumpukan sampah, terutama di tempat yang tidak seharusnya,” kata Dadang.

Menurutnya, Pemkab Bandung juga berusaha untuk meningkatkan pelaksanaan opsih di titik-titik tumpukan sampah di kawasan komersial.

“Di antaranya di pasar, di kawasan ekonomi, supaya Kabupaten Bandung tetap dalam kondisi kondusif,” harap Bupati Bedas ini.

Pilihannya, kata dia, kalau dilihat sampah hasil dari perilaku, Undang-Undang sudah mengamanatkan bahwa semua penghasil sampah itu harus  bertangungjawab.

“Ada dua hal itu, satu mengurangi dan dua menangani. Mengurangi, yaitu mengurangi timbunan sampah dengan cara menggunakan kemasan-kemasan yang bisa digunakan ulang seperti tumbler, tas belanjaan, dan lain-lain. Disaat halal bihalal, menyediakan makanan dengan cara prasmanan,” katanya.

Kemudian di level rumah tangga, imbuhnya, sesuai dengan instruksi Bupati Bandung bagaimana sampah organik di tangani di rumah dengan cara paling mudah dan paling murah. Yaitu dengan menggunakan dua lubang cerdas organik setiap rumah.

“Jadi cukup dimasukkan ke lubang cerdas organik, sehingga sisanya alam  yang memproses untuk lebih bermanfaat untuk kesuburan tanah,” ucapnya.

Bisa juga, kata Dadang, dengan menggunakan mediasi maggot, komposter, dan lain-lain. Sampah organik bisa ditangani di rumah masing-masing.

“Nah untuk anorganik, itu bergabung ke bank sampah terdekat. Karena sampah itu memiliki nilai ekonomis. Untuk sampah anorganik, bagaimana Kabupaten Bandung itu tumbuh lebih dari 11 industri daur ulang,” katanya.

Menurutnya, tentu belasan industri daur ulang sampah itu kebutuhannya sampah-sampah anorganik. Sehingga kalau menggunakan bank sampah, insya Allah akan terkolekting menjadi bahan baku di industri daur ulang.

“Berikutnya nanti naik lagi levelnya di  RW. Kita sudah launching program bank sampah tematik yang berbasis sirkular ekonomi. Ini salah satu solusi di tingkat komunal atau di tingkat RW. Dan kita sudah memiliki 600 lebih titik bank sampah di Kabupaten Bandung,” katanya.

Kemudian, kata Dadang, naik lagi levelnya ke desa, yaitu sudah punya 169 TPS3R yang sudah dibangun di Kabupaten Bandung. Termasuk pada tahun 2023 lalu, katanya, Pemkab Bandung sudah memberikan bantuan mesin pemilah  sampah yang bisa meningkatkan kinerja pemiilahan sampah di lokasi TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (daur ulang).

“Nah di level kawasan, kita pun sudah mengembangkan PUSPA (Pusat Edukasi Pengolahan Sampah). Di mana ini sebagai inkubator atau uji implementasi dari berbagai teknologi pengolahan sampah secara ramah lingkungan,” jelasnya.

“Mari sadari bahwa sampah ini bagian dari keseharian kita. Bagian dari hasil prilaku kita. Kita yang paling tahu, sampah yang kita hasilkan mari semua mengambil peran berkontribusi positif agar Kabupaten Bandung semakin Bedas, semakin bersih, dan tentu menjadi citra dari peradaban kita.  Bahwa kita mencintai kebersihan dan bertangungjawab terhadap apa-apa yang kita hasilkan. Jadi saatnya semua  bisa menjadi pahlawan bagi lingkungan,” pungkasnya.(kos)**

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow